Lanud Iswahjudi Asah Penerbang Latihan Survival Dasar di Ngebel Ponorogo

Lanud Iswahjudi Asah Penerbang Latihan Survival Dasar di Ngebel Ponorogo

Magetan (beritajatim.com) – Latihan Survival Dasar Lanud Iswahjudi Tahun Anggaran (TA) 2025 resmi ditutup pada Jumat (31/1/2025) di Lapangan Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Penutupan dilakukan oleh Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Iswahjudi, Letkol Pnb Dharma T. Gultom, yang mewakili Komandan Lanud Iswahjudi, Marsma TNI Firman Dwi Cahyono. Acara ditandai dengan pelepasan pita tanda peserta latihan sebagai simbol berakhirnya kegiatan.

Latihan yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh para penerbang tempur dari Skadron Udara 3, Skadron Udara 14, dan Skadron Udara 15, dengan dukungan pelatih dari Yonko 463 Kopasgat.

Para peserta menjalani berbagai tahapan latihan bertahan hidup di alam terbuka, termasuk Ilmu Medan Peta Kompas (IMPK), kesehatan lapangan, lempar pisau, psikologi lapangan, menembak pistol, serta teknik pioner seperti tali-temali, bivak, trap, dan pembuatan jerat hewan.

Salah satu puncak kegiatan ini adalah latihan survival air menggunakan Perahu Karet Jenis LCR (Landing Craft Rubber Boat) di Telaga Ngebel. Latihan ini bertujuan membekali para penerbang dengan keterampilan bertahan hidup dalam berbagai kondisi darurat yang mungkin terjadi selama menjalankan tugas.

Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kadisops Lanud Iswahjudi, Danlanud Iswahjudi mengapresiasi seluruh peserta, pelatih, dan pendukung latihan yang telah memastikan kelancaran dan keselamatan selama kegiatan berlangsung.

“Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada seluruh pelaku, kolat, dan pendukung latihan atas terlaksananya seluruh rangkaian Latihan Survival Dasar Lanud Iswahjudi TA. 2025 dengan baik, aman, dan lancar,” ujar Danlanud Iswahjudi.

Lebih lanjut, ia berharap ilmu dan pengalaman yang diperoleh dalam latihan ini dapat menjadi bekal berharga dalam menjalankan tugas ke depan.

“Salah satu indikator keberhasilan latihan ini adalah meningkatnya rasa percaya diri para penerbang tempur dalam menghadapi berbagai kondisi, khususnya kondisi emergency saat melaksanakan penerbangan,” tambahnya.

Sebagai bagian dari kegiatan, seluruh peserta, pelatih, dan pendukung latihan juga menggelar yasinan dan doa bersama. Mereka turut memberikan santunan kepada anak yatim piatu di sekitar Kecamatan Ngebel sebagai bentuk rasa syukur atas suksesnya pelaksanaan latihan. [fiq/ian]