JAKARTA – Kasus dugaan penganiayaan dan ujaran rasisme yang sempat terjadi di Halte Transjakarta Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, beberapa hari lalu, berakhir secara damai pada Senin (9/6/2025).
Pelaku, seorang pria lanjut usia (lansia) berinisial JHP (69), mengaku peristiwa itu terjadi saat dirinya sedang dalam kondisi emosional. Ia terburu-buru hendak mengambil bantuan sosial (bansos) bulanan yang sangat dibutuhkannya untuk bertahan hidup.
“Pelaku saat itu mengaku belum sarapan dan sedang terburu-buru karena takut tidak kebagian bansos,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara, kepada wartawan.
Dalam pemeriksaan, JHP menjelaskan bahwa tekanan ekonomi membuatnya mudah tersulut emosi. Ia tinggal sendiri di sebuah indekos di kawasan Tanah Abang dan bekerja serabutan di sebuah gereja di Jakarta Pusat. Kondisi itu diperparah oleh keterlambatannya membayar sewa kos selama beberapa bulan terakhir.
“Pelaku merasa frustrasi karena kebutuhan ekonomi menumpuk. Saat itu ia dalam keadaan panik dan tertekan,” ujar Aprino.
Korban dalam insiden ini adalah seorang pemuda berinisial SL (22). Namun, setelah melalui mediasi dan pertimbangan kemanusiaan, korban bersedia memaafkan pelaku. Keduanya akhirnya sepakat menyelesaikan perkara ini secara damai melalui mekanisme keadilan restoratif (restorative justice).
“Korban telah memaafkan. Bahkan mereka sudah membuat video permintaan maaf bersama,” jelas Aprino.
Dari hasil pemeriksaan kejiwaan, pelaku tidak mengalami gangguan mental. Ia sepenuhnya menyadari kesalahannya dan menyesali perbuatannya. Polisi juga menyatakan bahwa kasus ini tidak akan dilanjutkan ke ranah hukum lebih lanjut.
“Pelaku telah mengakui kesalahannya dan kini telah dibebaskan. Situasi telah kondusif,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepolisian memburu pria pelaku penganiayaan dan penghinaan terhadap seorang wanita berinisial SL (22) di halte bus Mal Taman Anggrek, Grogol Petamburan, Jakarta Barat (Jakbar).
Korban SL dipukul tangannya dan diinjak kakinya oleh pelaku di dalam bus Transjakarta. Lalu berlanjut di dalam halte dan setelah keluar dari halte, korban diteriaki “teroris” oleh pelaku.
“Kita sedang selidik pelaku. Gambar wajahnya sudah nampak di video yang viral, tapi identitas pelaku belum kita kantongi,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Sabtu (31/5).
Setelah peristiwa yang terjadi pada Kamis (29/5) sekitar pukul 07.24 WIB, kepo6lisian segera menghubungi korban agar segera membuat laporan polisi.
“Kemarin, Jumat (30/5) itu korban sudah membuat laporan. Korban sendiri yang datang membuat laporan. Jadi sekarang kita sedang selidiki,” kata Aprino.
Dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagam @warga.jakbar, pelaku menggunakan baju lengan panjang berwarna putih, celana training dan alas kaki berwarna hitam serta memakai “tote bag” (tas jinjing) berwarna hijau.
Pelaku menuruni tangga keluar halte bus Taman Anggrek sambil meneriaki pelaku dengan kata-kata “teroris”
