Lansia di Surabaya Diusir Anak dan Tidur di Kandang Ayam, Keluarga Klarifikasi

23 January 2024, 22:37

Sodikin, lansia 68 tahun di Surabaya tidur di kandang ayam usai diusir anaknya. Foto: Mili.idKabar dibuangnya Sodikin (68) yang tinggal sebatang kara di lahan kosong yang digunakan sebagai kandang ayam oleh warga Kapas Gading Madya, menghebohkan warga Surabaya. Setelah kabar tersebut viral, keluarga Sodikin buka suara. Salah satu keluarga Sodikin, Skundario mengungkapkan bahwa lansia itu memiliki tiga orang anak perempuan yang seluruhnya tinggal bersama di Peneleh Surabaya. Namun selama lebih dari 20 tahun, Sodikin tidak pernah memberikan nafkah kepada istri dan ketiga anaknya.”Dan beliaunya kadang pulang ke Peneleh pun hanya sesekali dan diterima (anaknya) dengan baik. Jadi tidak ada istilah penelantaran atau tidak diterima kembali keluarga. Saya rasa kalau di pemberitaan itu hanya satu sisi, sepihak, tidak ada konfirmasi ke (keluarga) Peneleh,” jelasnya kepada wartawan, Selasa (23/1). Oleh sebab itu, Skundario mengaku jika keluarga dan anak-anak Sodikin sangat dirugikan atas pemberitaan yang beredar media. Pihak keluarga pun merasa disudutkan atas pemberitaan tersebut.”Kita (keluarga) di Peneleh merasa sangat dirugikan, karena keluarga istilahnya dicemarkan nama baiknya, termasuk dengan warga di sekitar Kampung di Peneleh,” tegasnya.Ia mengaku, sebelumnya telah bertemu pihak keluarga dan anak-anak Sodikin. Dari hasil pertemuan itu, pihak keluarga bersedia jika Pemkot Surabaya mengambil tindakan untuk merawat Sodikin di Liponsos atau Griya Werdha.”Sebenarnya keluarga tidak masalah kalau Pemkot mengambil tindakan menaruh beliau (Sodikin) di Liponsos atau Griya Werdha. Kita juga sudah konfirmasi ke keluarga, kalau memang dibutuhkan kesediaan dari keluarga, keluarga siap menyatakan kesediaan itu,” sebutnya.Sodikin, lansia 68 tahun di Surabaya tidur di kandang ayam usai diusir anaknya. Foto: Mili.idSementara Suhartono (60), paman dari anak-anak Sodikin, menyayangkan berita yang dianggap menyudutkan keluarganya di media massa maupun media sosial. Sebab, berita yang beredar tidak berimbang, tanpa ada konfirmasi kepada pihak keluarga.”Berita yang ada sekarang itu tidak benar. Karena beritanya itu (sumber informasi) dari salah satu pihak saja, yang tidak ada hubungan dengan keluarga, hitungannya orang lain,” tambahnya.Tono menegaskan jika ketiga anak dan keluarga Sodikin, tidak pernah mengusir maupun menelantarkan orang tuanya. Justru, kata dia, selama ini Sodikin yang menelantarkan ketiga anak dan istrinya semasa muda.”Anak dan istrinya itu yang ditelantarkan, selama 20 tahun dia (Sodikin) tidak pernah hadir. Tidak pernah kasih nafkah, tidak pernah menyekolahkan anaknya kecil yang sekarang sudah berumur 25 tahun. Padahal anaknya (dulu) ditinggal sekitar umur 2 tahun, tanpa dinafkahi,” tegasnya.Tono yang tinggal bersebelahan dengan rumah anak-anak Sodikin di Peneleh mengungkapkan, selama ini ketika Sodikin pulang selalu diterima dengan baik. Bahkan, Sodikin dia juga mengaku mempersilakan Sodikin tidur di rumah Peneleh jika bersedia.”Kalau dia datang ke rumah anaknya atau rumah Peneleh, (Sodikin) diterima baik. Saat istrinya masih hidup, disuguhi makanan, minum, mau menginap di situ dipersilakan. Tapi memang rumahnya (kecil) ukuran sekitar 2×3 meter, ditempati 3 anaknya,” jelasnya.Tono juga meminta media yang memberitakan terkait anak-anak Sodikin agar meluruskan informasi tersebut. Termasuk pula kepada sejumlah akun media sosial yang memberitakan dengan mengutip informasi dari media massa.”Kami mohon yang memberitakan itu untuk meluruskan. Karena baca di sosial media, tanggapannya macam-macam, karena dia (netizen) tidak tahu (fakta) yang sebenarnya,” pungkasnya.Suhartono saat memberikan penjelasan terkait kasus Sodikin, pria yang tidur di kandang ayam. Foto: Dok. IstimewaSebelumnya, dikabarkan peristiwa memilukan masih terjadi di kota metropolitan Surabaya, Sodikin diusir anaknya hingga memutuskan tinggal di sebuah tanah kosong di Kapas Gading Madya, yang digunakan warga setempat sebagai kandang ayam.Ali, warga setempat mengatakan, kakek berusia 68 tahun itu dirawat bersama oleh warga setempat. Pria renta itu memang sebelumnya warga Kapas Gading Madya, namun sebelumnya ia tinggal bersama 3 anaknya di Peneleh.”Jadi dia dulu masa mudanya memang orang sini (Kapas Gading Madya). Tapi lalu pindah ke Peneleh. KTP juga sudah pindah Peneleh,” katanya saat ditemui di sekitar lokasi, Minggu (21/01/2024).

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi