Liputan6.com, Jakarta – Menjelang akhir 2025, kondisi perekonomian global masih dipenuhi tantangan. Isu geopolitik dan perang dagang yang dipicu oleh kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan dampak langsung terhadap stabilitas ekonomi dunia.
Namun demikian, Indonesia menunjukkan ketahanan ekonomi yang cukup kuat.
Wakil Presiden Direktur PT Astra International Tbk (Astra), Rudy Chen menjelaskan, pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,04 persen hingga September 2025. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia masih tangguh menghadapi gejolak dunia.
“Bahwa secara fundamental ekonomikita itu cukup resilient, dibanding dengan ekonomi lain yang ada di Asia,” jelas dia dikutip Kamis (13/11/2025).
Ia menilai, daya tahan ekonomi Indonesia didukung oleh populasi besar dan konsumsi domestik yang kuat, yang terus menjaga laju pertumbuhan di tengah ketidakpastian global.
Filosofi utama Astra, “to become the asset to the nation,” menjadi dasar ekspansi grup ke berbagai bidang penting, termasuk kesehatan. Rudy Chen menjelaskan, Astra kini telah aktif di berbagai lini industri kesehatan, yakni memiliki saham di beberapa rumah sakit seperti RS Hermina dan Heartology Cardiovascular Hospital, kemitraan dengan Halodoc, dan memproduksi perlengkapan medis lewat anak perusahaan Astra Otoparts
Selain itu, di lini jasa keuangan, Astra Financial melalui Garda Medika terus memperkenalkan inovasi layanan berbasis digital seperti Mobile Clinic, Express Appointment, hingga Express Discharge yang baru saja diluncurkan.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5410857/original/013507000_1762947691-Wapresdir_Astra_Rudy.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)