Selain capaian laba dan kredit, Bank Raya menjaga struktur keuangan tetap sehat. Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) terjaga di 86,74%, sementara Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) sebesar 92,67%.
Dari sisi likuiditas, Liquidity Coverage Ratio (LCR) tercatat 313,41% dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) mencapai 154,08%, jauh di atas ketentuan minimum 100%.
Bank Raya juga memiliki modal yang kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 43,99%, memberikan ruang ekspansi yang luas.
Dari sisi pendanaan, CASA tumbuh 7,6% yoy menjadi Rp2,5 triliun, sehingga meningkatkan rasio CASA menjadi 29,72% dibandingkan 26,77% pada kuartal II tahun 2024. Pertumbuhan CASA ini ditopang oleh digital saving yang melonjak 66,6% yoy menjadi Rp1,5 triliun.
Pertumbuhan kinerja keuangan tak lepas dari strategi digitalisasi. Melalui aplikasi Raya App, Bank Raya terus menghadirkan fitur inovatif, mulai dari digital saving, digital lending, hingga produk andalan Bank Raya yaitu Saku Bisnis. Fitur ini dirancang untuk membantu pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, sekaligus mendukung transaksi harian dengan sistem real time.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5367278/original/010600600_1759302867-WhatsApp_Image_2025-10-01_at_14.03.56.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)