“Pembangunan tidak boleh berhenti. Namun hutan juga tak boleh punah. Kita harus menyeimbangkan keduanya. PT Vale menunjukkan bahwa industri dapat bergerak maju tanpa mengorbankan kelestarian ekosistem,” ungkap Menteri.
Beliau juga secara khusus mengapresiasi keberhasilan restorasi Hutan Himalaya serta kehadiran Taman Kehati sebagai bentuk nyata dari reklamasi yang berdampak.
“Sebagai salah satu perusahaa pertambangan yang melakukan pertambangan secara berkelanjutan, saya ingin membuktikan dan hal ini langsung saya saksikan bagaimana proses pertambangan mereka yang memang sangat sesuai aturan,’ujarnya.
“Sumber energi dari air, kemudian kaidah-kaidah lingkungan hidup dipenuhi dan dalam konteks kehutanan sebagai perusahaan yang diberikan IPKKH dan kemudian mereka dapat mereklamasi dengan baik dan kemudian menanam pohon, bahkan tadi kita lihat ada yang dari tahun 2025, sudah hampir sama dengan hutan alam, “tuturnya.
Kata Raja Juli Antoni, hal ini yang menandakan bahwa sebenarnya antara pembangunan dengan lingkungan bisa sejalan, antara ekonomi dan ekologi bisa berjalan kalau regulator bisa memastikan dan mengenforce untuk menegakkan aturan dengam baik, tidak kongkalikong, tidak negosiasi, dan pihak swasta juga memiliki komitmen tinggi untuk memberikan yang terbaik untuk alam.
“Pulang dari sini saya akan duduk bareng dengan Ibu Dirjen, nanti kita formulasikan best practice apa yang bisa kita pelajari dari sini, lesson learn dari sini, nanti kita akan buat sebuah aturan baru, juknis baru yang kemudian bisa kita enforce dan pindahkan, gakkum, kita akan kumpulkan pengusaha pertambangan, kita akan membuka ruang untuk memberikan ippkh yang diikuti dengan tanggung jawab maksimal untuk keberlanjutan alam kuta untuk anak cucu kita, “ungkapnya.
Kunjungan ini semakin mempererat sinergi antara pemerintah dan PT Vale dalam mendukung agenda prioritas nasional Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam memperkuat hilirisasi industri yang ramah lingkungan, ketahanan ekonomi nasional, serta pelestarian sumber daya alam untuk generasi mendatang.
