Kepada polisi, para pelaku mengaku sengaja urunan untuk membeli air keras yang menjadi senjata mereka saat tawuran.
“Dan yang paling penting itu pelaku sudah ada niat melukai korbannya nanti pada saat tawuran dengan air keras yang mana air keras itu sudah disiapkan sebelumnya dibeli dengan harga tertentu dan di tempat tertentu,” ucap dia.
Polisi juga menemukan fakta aksi tawuran antar pelajar ini dipicu eksistensi kelompok siswa di media sosial.
“Kejadian ini random, mereka sengaja keliling pulang sekolah, kemudian ketemu yang disangka lawan dan langsung melakukan penyiraman,” dia menambahkan.
Pihak kepolisian menggandeng Balai Pemasyarakatan (Bapas), mengingat para pelaku masih masuk kategori di bawah umum.
“Ini masih kami kembangkan akan disampaikan humas lebih lanjut terkait berapa yang kelompok mereka, diputuskan sebagai tersangka, atau saksi. Sejauh ini masih pemeriksaan dan semuanya pelajar,” tandas dia.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3919926/original/082504700_1643619889-023075600_1532022456-IMG_20180719_224813.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)