Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Krisis Iklim Bangunkan Gunung Berapi Islandia Jadi Makin Aktif

Krisis Iklim Bangunkan Gunung Berapi Islandia Jadi Makin Aktif

Jakarta

Laporan terbaru dari Kantor Meteorologi Islandia menunjukkan bahwa magma terbentuk di bawah tanah dekat gunung berapi yang dikenal sebagai Askja, sebuah gunung di Taman Nasional Vatnajokull di dataran tinggi tengah Islandia.

Meskipun letusan gunung berapi sulit diprediksi secara akurat, tanda-tanda ini menunjukkan kemungkinan besar Askja akan meletus dalam waktu dekat. Peristiwa seperti itu bukanlah hal baru di Islandia. Negara kepulauan dengan penduduk hanya 400 ribu orang ini memiliki banyak gunung berapi aktif.

Namun, seperti dikutip dari Reuters, para peneliti yang melakukan studi yang didanai oleh pemerintah Islandia percaya bahwa penyusutan cepat gletser akibat perubahan iklim meningkatkan ancaman bagi negara mereka, dan mungkin menandakan peningkatan aktivitas gunung berapi di seluruh dunia.

Saat es gletser mencair, tekanan ke bawah pada kerak luar Bumi yang tipis berkurang, menyebabkan tanah memantul. Kondisi itu dapat menyebabkan gaya bawah tanah yang dinamis di bawah gunung berapi menghasilkan lebih banyak magma, yang menyebabkan letusan yang lebih sering.

“Islandia pada dasarnya adalah salah satu tempat terbaik di dunia untuk mempelajari hal ini, karena kami memiliki vulkanisme dan gletser,” kata ahli vulkanologi Michelle Parks dari Kantor Meteorologi Islandia kepada Reuters.

“Pada akhirnya, tujuan kami dengan proyek ini adalah gambaran yang jauh lebih besar. Ini adalah masa depan letusan gunung berapi. Seberapa besar letusannya? Dan apa yang akan terjadi di masa depan, tidak hanya di Islandia tetapi juga di seluruh Eropa dan mungkin di tempat yang lebih jauh lagi,” ujarnya.

Peristiwa Seperti di Zaman Es Akhir

Ahli vulkanologi melihat tanda-tanda awal dari jenis aktivitas ini di Askja. Jika terus berlanjut, kondisi seperti pada zaman es besar terakhir, sekitar 10.000 hingga 15.000 tahun yang lalu, dapat terulang kembali.

Pada saat itu, tingkat letusan gunung berapi jauh lebih tinggi daripada saat ini, bahkan 30 hingga 50 kali lebih tinggi. Keadaan yang sama, dengan gletser yang membebani 34 sistem gunung berapi aktif di Islandia mencair dan kehilangan volume karena meningkatnya suhu, tampaknya terjadi sekarang.

Ironisnya, masih banyak para penyangkal perubahan iklim yang terkadang mengaitkan kenaikan suhu saat ini dengan aktivitas gunung berapi. Ini adalah sebuah hipotesis yang telah sepenuhnya dibantah.

Memang benar bahwa letusan gunung berapi dapat menghangatkan suhu Bumi. Namun bukti ilmiah dengan jelas menunjukkan bahwa itu bukanlah penyebab utama di balik perubahan iklim saat ini.

“Pembakaran bahan bakar fosil dan pembuatan semen melepaskan 37 miliar metrik ton CO2 ke atmosfer per tahun,” kata Yves Moussallam, seorang profesor ilmu bumi dan lingkungan serta geokimia di Columbia Climate School.

“Aktivitas gunung berapi menyumbang sekitar 100 kali lebih sedikit CO2 daripada aktivitas manusia tersebut,” tegasnya.

(rns/rns)