Merangkum Semua Peristiwa
Indeks
Voi.id  

Krakatau Steel Targetkan Restrukturisasi Utang Rampung di Kuartal I-2025

Krakatau Steel Targetkan Restrukturisasi Utang Rampung di Kuartal I-2025

JAKARTA – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menargetkan restrukturisasi utang dapat rampung di Kuartal I-2025 mendatang. Perseroan juga sudah menyusun proposal utang dalam bentuk perjanjian perubahan dan penyertaan kembali atas perjanjian restrukturisasi.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Krakatau Steel Tardi mengatakan saat ini perusahaan sedang memproses persetujuan dari 10 kreditur yang ada. Dimana sebagian kreditur sudah menyetujui proposal restrukturisasi yang diajukan perusahaan.

“Memang ada beberapa kreditur yang belum menyetujui. Tapi kami punya keyakinan dengan rencana kerja yang lebih jelas, dengan prospek yang lebih baik, kami mengharapkan restrukturisasi utang itu akan kita bisa conclude di kuartal I-2025,” ujarnya dalam public expose Krakatau Steel secara virtual, Senin, 30 Desember.

Berdata Krakatau Steel, ada tiga pembagian pelunasan utang yang akan dilakukan perseroan dengan total nilai 1,5 miliar dollar AS, dan sedang menunggu persetujuan kreditur. Pertama, utang tranche A dengan nilai 171 juta dolar AS yang rencananya akan diselesaikan melalui optimalisasi kinerja opersional bisnis baja, termasuk kerja sama startegis.

Kemudian, kedua adalah utang tranche B dengan nilai outstandin 234 juta dolar AS yang rencana penyelesaiannya melalui optimalisasi aset perseroan dan divestasi anak usaha.

“Dalam divestasi anak perusahaan itu juga terbuka kemungkinan untuk kita coba eksplore tentang apakah mekanismenya melalui IPO atau melalui strategi finansial lainnya,” ujar Tardi.

Terakhir, utang tranche C dengan nilai 1,1 miliar dolar AS yang rencananya diselesaikan melalui pemanfaatan potensi pertumbuhan anak usaha secara jangka panjang.

“Perseroan meyakini dengan dukungan stakeholder termasuk seluruh kreditur dan pemerintah melalui Kementerian BUMN, perseroan akan menyelesaikan restrukturisasi utang lanjutan ini dalam waktu dekat,” ucapnya.

Lebih lanjut, Tardi mengatakan dampak dari restrukturisasi ini diharapkan dapat memungkinkan adanya relaksasi pembayaran pokok dan bunga utang.

“Impact akan memberikan balanced sheet yang lebih baik. Dimana utang-utang yang jatuh tempo bisa kita reklasifikasi ke dalam utang-utang jangka panjang. Sehingga rasio-rasio keuangan berbasis balanced sheet akan menjadi lebib baik,” katanya.