KPK Soroti Ujian UTBK Pasang Kamera di Behel: Ini Namanya Koruptif
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK
) menilai tindakan koruptif tercermin dari kecurangan dalam Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025, salah satunya peserta memasang kamera di behel dan kacamata.
“Ini yang namanya koruptif, kecurangan untuk melihat soal-soal sehingga bisa dibaca oleh orang lain. Yaitu salah satunya ada lensa di depan kacamata, ada satu juga lensa yang di behel, terus ada lagi headset yang ditanamkan di sebelah telinga, dan ditanam itu,” kata Wakil Ketua KPK, Ibnu Basuki Widodo, di Gedung C1 KPK, Jakarta, Jumat (2/4/2025).
Ibnu mengatakan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) sudah menindaklanjuti kasus tersebut dengan menangkap pelaku.
Dia berharap kejadian serupa tak terulang lagi.
“Semoga yang demikian itu tidak ada lagi. Sehingga kecurangan-kecurangan di dalam masuk perguruan tinggi, bisa dihindari atau diminimalisir,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Diktisaintek),
Fauzan
, menyebut ada sindikat di balik kecurangan yang terjadi dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
“Iya. Itu sudah sistemik, ada sindikat. Ada sindikatnya dan itu ada kelas VVIP, ada kelas bisnis, ada juga kelas ekonomi,” kata Fauzan di Kemenko PMK, Selasa (29/4/2025). “Alat yang kami temukan terakhir bahkan dimasukkan di telinga untuk menyamarkan,” lanjut dia.
Dalam penelusuran tim pelaksana UTBK dan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), ditemukan berbagai modus kecurangan yang kian canggih dan sulit terdeteksi.
Beberapa alat yang digunakan mencakup kamera tersembunyi di kancing baju, behel gigi yang berfungsi sebagai alat komunikasi, hingga kacamata berteknologi tinggi.
Menurut Fauzan, praktik kecurangan ini bukanlah fenomena baru.
Sejak 2013, ketika dirinya menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, sindikat joki ujian sudah menyasar prodi-prodi prestisius, terutama Fakultas Kedokteran.
“Itu (kecurangan) tidak hanya sekarang ya, tidak hanya sekarang dan itu sejak dulu,” jelasnya. “Sebenarnya diharapkan beralih dengan teknologi ini kan akan bisa meminimalisasi, tapi ternyata mereka itu jauh lebih canggih, itu kenyataannya,” tegasnya.
Kecurangan dalam UTBK ini, menurutnya, bukan sekadar soal lolos masuk perguruan tinggi, tetapi telah menjadi bisnis besar dengan layanan berdasarkan kelas sosial.
“Saya yakin itu tidak hanya sekadar tes untuk mahasiswa baru, tapi tes-tes yang prestisius itu pasti ada. Saya bisa memastikan itu,” tegas Fauzan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
KPK Soroti Ujian UTBK Pasang Kamera di Behel: Ini Namanya Koruptif
/data/photo/2025/04/30/68118a2fe9705.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)