Mojokerto (beritajatim.com) – Kota Mojokerto menjadi pelopor penyelenggaraan Spogomi atau Sport Gomihiroi di Jawa Timur, sebuah olahraga unik asal Jepang yang memadukan aktivitas olahraga dengan aksi memungut sampah. Kegiatan ini kali pertama digelar di Gelora A Yani, Kota Mojokerto.
Sebanyak 200 peserta yang melibatkan masyarakat umum turut memeriahkan kegiatan ini. Dengan titik start dan finish di Gelora A Yani, para peserta terlibat dalam kegiataj yang menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia serta Hari Jadi ke-107 Kota Mojokerto.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menekankan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar seremoni, melainkan harus menjadi bagian dari keseharian masyarakat. Lebih dari sekadar lomba kebersihan, Spogomi membawa pesan penting mengenai gaya hidup sehat dan cinta lingkungan.
“Lewat Spogomi, ada dua hal yang bisa kita dapatkan. Masyarakat kita bisa sehat secara jasmani, sekaligus kita edukasi untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Saya berharap kegiatan seperti ini bisa disebarluaskan, khususnya kepada generasi-generasi muda,” ungkapnya.
Tujuannya, lanjut Ning Ita (sapaan akrab, red), mereka memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Ning Ita berharap kegiatan tersebut akan menjadi agenda tahunan di Kota Mojokerto. Spogomi selaras dengan Panca Cita Kota Mojokerto, khususnya dalam mewujudkan kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Kami berharap setiap tahun akan digelar Spogomi di Kota Mojokerto agar masyarakat kita termotivasi untuk menerapkan gaya hidup sehat dan cinta lingkungan. Dengan masyarakat yang aktif menjaga kebersihan lingkungan, kita akan bisa mewariskan bumi yang layak huni untuk generasi mendatang,” pungkasnya.
Terselenggaranya Spogomi di Kota Mojokerto merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota dengan startup teknologi iklim, PT Rekosistem, yang turut berperan dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah berbasis partisipasi. [tin/aje]
