Kota Mojokerto Diserang Hama Ulat Bulu

Kota Mojokerto Diserang Hama Ulat Bulu

Mojokerto (beritajatim.com) – Sejak dua bulan terakhir, warga Kota Mojokerto diserangkan hama ulat bulu. Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Mojokerto membekali seluruh kelurahan di Kota Mojokerto dengan pestisida.

Sekretaris DKPP Kota Mojokerto, Mochammad Hekamarta Fanani mengatakan, jika pihaknya mendapatkan laporan terkait hama ulat bulu menyerang warga Kota Mojokerto sejak bulan Februari lalu. “Kami mendapatkan laporan sejak Februari lalu dan hingga Maret ini memang banyak laporan,” ungkapnya, Senin (25/3/2024).

Masih kata Heka, hampir setiap minggu ada satu sampai dua laporan terkait hama ulat bulu. Pihaknya menerima laporan baik lewat panggilan call center 112 maupun warga datang langsung ke kantor DKPP. Menurutnya, wabah ulat bulu tersebut hampir rata menyerang tiga kecamatan yang ada di Kota Mojokerto.

“Selama mengganggu masyarakat akan kami tindak lanjuti. Untuk laporan hama ulat bulu yang telah kami ditangani dalam dua bulan terakhir ini, belum kami rekap. Petugas sudah ke lapangan dan sudah menyemprot dengan anti hama. Terakhir, kami melakukan penanganan di Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon satu minggu yang lalu,” katanya.

Namun menurutnya, penyemprotan anti hama hanya sementara untuk mengusir hewan pemakan daun tersebut. Pihaknya terus mengedukasi ke masyarakat, faktor kemunculan ulat bulu salah satunya yakni saat suhu lembab di pohon yang terjadi berkepanjangan. Menurutnya, saat ini memang sudah musimnya.

“Dan kita tidak bisa menghindari itu, siklus binatangnya memang seperti itu. Memang datangnya di saat kelembaban tinggi terutama tapi hampir semua sumbernya berasal dari lahan-lahan yang tidak terawat. Tapi hama ulat bulu telah tertangani dan tidak sampai ada serangan ulat bulu yang mengakibatkan dampak yang fatal,” ularnya.

Selain itu, pihaknya juga membekali seluruh kelurahan se-Kota Mojokerto dengan pestisida untuk menekan hama ulat bulu. Sehingga diharapkan masyarakat dapat melakukan penyemprotan secara mandiri. Menurutnya, hal tersebut tidak hanya untuk penanganan tapi juga untuk upaya pencegahan. [tin/but]