Sumenep (beritajatim.com) – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sumenep berunjukrasa ke kantor Bupati setempat, Rabu (28/05/2025). Mereka menyoroti berbagai kasus yang perlu mendapatkan perhatian pemerintah daerah.
Salah satunya kasus dugaan korupsi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun anggaran 2024 di Kabupaten Sumenep. Mahasiswa mengecam, karena bantuan yang seharusnya untuk rakyat kecil, malah dikorupsi.
Para mahasiswa juga menyoroti ASN Pemkab yang terlibat kasus hukum. Mereka menuntut Bupati tidak melindungi ASN itu. “Pemkab jangan jadi bekingan untuk ASN yang tersandung kasus hukum. Jangan sampai Bupati melindungi. Kami ingatkan sekali lagi. Jangan coba-coba membekingi ASN yang sedang diproses hukum,” teriak salah satu orator, Moh. Syafiudin.
Demo sempat memanas karena tidak ada yang menemui mereka. Mahasiswa meminta Bupati untuk keluar langsung menemui mereka. Karena itu, para pendemo memaksa masuk ke dalam kantor Pemkab, namun dihalangi oleh aparat Kepolisian. Sempat terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dan aparat kepolisian. Namun beruntung aksi bisa diredam.
Para mahasiswa pun melanjutkan orasi dan akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Mereka mengancam akan melakukan demo lanjutan apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi. Sebelum ke Pemkab, Aliansi Mahasiswa Sumenep juga berunjukrasa ke Polres dan Kejaksaan Negeri Sumenep. (tem/kun)
