Korsel-Jepang Sepakat Perkuat Kerja Sama di Tengah Dinamika Global

Korsel-Jepang Sepakat Perkuat Kerja Sama di Tengah Dinamika Global

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung dan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi berkomitmen memperkuat hubungan berorientasi masa depan, di tengah perubahan cepat dinamika global.

Dalam pertemuan perdana kedua pemimpin negara di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Gyeongju, Kamis (30/10/2025), Presiden Lee menegaskan komitmennya untuk terus mempererat hubungan dengan Jepang.

“Di tengah perubahan cepat situasi internasional dan lingkungan perdagangan, Korea Selatan dan Jepang, dua negara bertetangga yang memiliki banyak kesamaan, harus memperkuat kerja sama yang berorientasi masa depan lebih dari sebelumnya,” ujarnya dikutip dari Kantor Berita Yonhap, Jumat (31/10/2025) dalam sambutan pembuka.

Kunjungan Takaichi dilakukan di tengah ketidakpastian hubungan Seoul–Tokyo setelah terpilih sebagai perdana menteri perempuan pertama Jepang. Ia dikenal memiliki pandangan keras terhadap isu sejarah masa kolonial Jepang di Semenanjung Korea pada 1910–1945.

Pertemuan perdana ini menjadi sorotan karena dinilai sebagai barometer arah hubungan kedua negara, yang sempat membaik di bawah dua pendahulunya.

Lee menekankan Korea Selatan dan Jepang menghadapi berbagai tantangan serupa, baik di dalam negeri maupun di kancah global. Dia menilai, kerja sama dan koordinasi yang erat menjadi kunci untuk menghadapinya.

“Dengan berbagi pengalaman dan bekerja sama, saya percaya kita dapat mengatasi tantangan domestik maupun internasional secara efektif,” kata Lee.

Takaichi menyebut kedua negara sebagai tetangga yang penting satu sama lain dan berharap kerja sama makin erat, bertepatan dengan peringatan 60 tahun normalisasi hubungan diplomatik Korea Selatan–Jepang.

“Saya yakin, dengan membangun hubungan yang telah terjalin selama ini, kedua negara dapat mengembangkan kemitraan yang stabil dan berorientasi masa depan,” ujarnya melalui penerjemah.

Takaichi juga menekankan pentingnya memperkuat hubungan bilateral sekaligus koordinasi trilateral antara Seoul, Tokyo, dan Washington di tengah situasi strategis kawasan.

Dalam pertemuan sekitar 40 menit tersebut, kedua pemimpin menghindari pembahasan langsung isu sejarah. Namun, Lee menggambarkan hubungan kedua negara sebagai tetangga yang berbagi halaman depan yang sama dan kadang “tersinggung layaknya keluarga,” menurut juru bicara kepresidenan Kang Yu-jung.

“Kedua pemimpin sepakat bahwa kerja sama praktis harus terus diperluas dan berkomitmen meningkatkan kolaborasi di berbagai bidang, termasuk teknologi canggih, keamanan ekonomi, serta pertukaran budaya dan sosial, melalui diplomasi antar-pemimpin yang aktif,” demikian pernyataan kantor kepresidenan.

Lee juga menyampaikan harapan agar Korea Selatan dan Jepang dapat menghadapi perbedaan yang ada secara terbuka sambil memperkuat komunikasi dan kolaborasi di bidang yang membutuhkan pendekatan ke depan.

Kedua pemimpin sepakat melanjutkan kunjungan timbal balik atau shuttle diplomacy guna menjaga momentum kerja sama.

Lee menyampaikan kepada Takaichi bahwa kini giliran Seoul mengunjungi Jepang, dan berharap pertemuan berikutnya dapat digelar di kota regional, bukan di Tokyo. Takaichi pun menyambut positif dan menyatakan keinginannya untuk segera bertemu kembali.

Adapun pertemuan terakhir antara Lee dan pendahulu Takaichi, Shigeru Ishiba, berlangsung di pelabuhan Busan pada September lalu — kunjungan pertama perdana menteri Jepang ke luar Seoul dalam 21 tahun terakhir.

Dalam kesempatan itu, kedua pemimpin saling bertukar cendera mata sebagai simbol penghormatan dan apresiasi budaya.

Lee memberikan kosmetik dan rumput laut kering khas Korea, sesuai minat Takaichi terhadap produk kecantikan dan makanan Korea yang pernah disebutnya saat konferensi pers perdana. 

Sebagai balasan, Takaichi menghadiahkan satu set batu dan mangkuk permainan Go buatan Kamakura — kota kembar dari kampung halaman Lee di Andong — sebagai penghormatan terhadap kegemaran Presiden Lee terhadap permainan tersebut.