Korban Meninggal Kecelakaan Bus Pariwisata Asal Jember Bertambah Jadi 8 Orang

Korban Meninggal Kecelakaan Bus Pariwisata Asal Jember Bertambah Jadi 8 Orang

Probolinggo (beritajatim.com) – Kecelakaan maut kembali terjadi di jalur wisata Bromo. Sebuah bus pariwisata bernopol P 7221 UG yang mengangkut rombongan dari Rumah Sakit Bina Sehat Jember mengalami rem blong di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Minggu (14/9/2025) siang.

Bus yang membawa 55 penumpang tersebut melaju tak terkendali sebelum menghantam pagar rumah warga dan terperosok ke parit. Dalam kejadian itu, delapan orang meninggal dunia di lokasi dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Kasat Lantas Polres Probolinggo, AKP Safiq Gendira, membenarkan insiden tersebut. “Diduga ada masalah di sistem pengereman sehingga sopir tak bisa mengendalikan laju bus. Kami masih lakukan pendalaman,” ujarnya.

Proses evakuasi berlangsung dramatis dengan melibatkan petugas medis, polisi, dan relawan. Korban dibawa ke RSUD dr. Moh. Saleh Probolinggo, RSUD Tongas, serta Puskesmas Sukapura untuk mendapatkan perawatan.

Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Polda Jatim juga telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Sementara bangkai bus dievakuasi menggunakan derek karena kondisi separuh badan kendaraan terperosok di parit.

Polisi memastikan seluruh penumpang telah dievakuasi dari dalam bus. Identitas para korban meninggal dan luka-luka masih dalam proses pendataan oleh pihak rumah sakit dan kepolisian.

Hingga Minggu sore, situasi di lokasi kejadian masih ramai dipadati warga yang ingin melihat proses evakuasi. Arus lalu lintas sempat tersendat karena badan jalan digunakan untuk jalur evakuasi kendaraan darurat.

Kecelakaan ini kembali menjadi peringatan atas rawannya jalur menuju kawasan wisata Bromo yang dipenuhi tikungan tajam dan turunan ekstrem. Aparat kepolisian mengimbau seluruh pengemudi bus wisata untuk melakukan pengecekan kendaraan secara menyeluruh sebelum berangkat.

“Keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama. Kami minta sopir dan pengelola armada memastikan kondisi kendaraan layak jalan,” tambah AKP Safiq. (Ada)