Mojokerto (beritajatim.com) – Setelah pihak keluarga memastikan jenazah korban ombak Pantai Drini, pihak keluarga langsung melakukan proses pemakaman.
Korban meninggal Malvein Yusuf Adh Dhuqa dimakamkan di Pemakaman Balongrawe, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.
Jenazah anak kedua dari pasangan suami-istri (pasutri), Yosep dan Istiqomah ini tiba di rumah duka di Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Selasa (28/1/2025) sekira pukul 22.50 WIB. Pihak keluarga kemudian memastikan identitas korban.
Jenazah korban kemudian dimandikan tepat di depan rumah duka. Tak lama, jenazah korban dibawa ke Pemakaman Balongrawe tak jauh dari rumah duka. Jenazah korban diantar ratusan petaziah ke peristirahatan terakhirnya. Korban merupakan siswa SMPN 7 Kota Mojokerto yang mengikuti outing class ke Yogyakarta.
“Alhmdulillah sekira pukul 22.50 WIB, jenazah korban tiba di rumah duka. Pihak keluarga sudah memastikan jika korban adalah Malvein, setelah dipastikan kemudian jenazah disucikan untuk kemudian dimakamkan,” ungkap Lurah Kedundung, Muhammad Nuri Huda, Rabu (29/1/2025).
Korban meninggal dunia bersama dua rekannya yakni Alfian Aditya Pratama warga Jalan Flamboyan, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto dan Bayhaki Faqtyansah warga Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Dua korban dimakamkan di alamat masing-masing.
Sebelumnya, kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Kota Mojokerto. Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Mojokerto mengalami musibah di Pantai Drini Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari,Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025).
Dikabarkan sejumlah siswa menjadi korban akibat didukung ombak Pantai Drini. Tiga orang siswa dikabarkan meninggal dunia, sementara sembilan orang siswa berhasil selamat. Sementara satu orang siswa masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan. [tin/ted]
