Blitar (beritajatim.com) – Koperasi Semua Bisa Sukses (Subasu) Blitar meluncurkan program green property. Melalui program ini mitra atau anggota koperasi hanya perlu menanam pohon kelengkeng sekali namun keuntungannya sepanjang tahun.
Subasu merupakan koperasi yang bergerak di bidang perkebunan utamanya buah kelengkeng. Kali Ini Koperasi Subasu meluncurkan program green property yakni suatu kawasan perumahan namun dalam bentuk perkebunan kelengkeng.
Koperasi Subasu sendiri saat ini telah memiliki lahan seluas 70 hektar yang ada di Desa Serang Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar. Selain itu Koperasi Subasu juga memiliki lahan di kehutanan sosial Desa Bacem Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar seluas 30 hektar.
Lahan itulah yang nantinya akan dijadikan green property berupa perkebunan kelengkeng. Hasil perkebunan ini pun akan dikembalikan pemilik dengan sistem bagi hasil 90 persen untuk mitra dan 10 persen untuk koperasi di tahun pertama. Sementara pada tahun berikutnya keuntungan akan dibagi menjadi 50 persen untuk mitra dan 50 persen untuk koperasi.
“Hari ini kita mulai launching kurang lebih selama 1 hingga 2 bulan ini sudah ada 10 mitra, kita sendiri sebenarnya sudah mengawali menanam sejak 5 tahun yang lalu kami punya 10 hektar yang telah ditanami ini sebagai contoh,” ucap Rusda, Direktur Koperasi Subasu Blitar, Sabtu (14/06/2025).
Koperasi Subasu sendiri memiliki 3 program utama. Program yang pertama bagi anggota yang memiliki lahan dan modal akan diberikan bibit serta perawatan pohon kelengkeng. Bahkan Koperasi Subasu akan memberikan diskon 50 persen.
Program kedua bagi calon anggota yang tidak memiliki modal namun memiliki tanah bisa dikerjasamakan dengan koperasi. Nantinya Koperasi Subasu akan membantu calon anggota tersebut untuk menanam pohon kelengkeng di tanahnya sendiri.
Program ketiga adalah green property. Ini merupakan program yang cocok untuk pemilik modal namun tidak punya waktu dan tanah.
“Kami telah melakukan penanaman ini 5 tahun dan sejak 3 tahun lalu sudah panen, kami punya 10 suplaiyer besar yang menampung hasil panen kita dan ini belum bisa kita penuhi,” tandasnya. (owi/ian)
