@kumparan Dokter sekaligus influencer, dr. Richard Lee, menanggapi perihal pernyataan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) soal larangan dokter influencer mempromosikan produknya di media sosial. Menurut dr. Richard, aturan tersebut bukanlah aturan baru. Namun ia berterimakasih telah diingatkan oleh IDI. Baginya, tugas dan kewajiban dari IDI tidak hanya sekadar melarang para dokter untuk mempromosikan produknya, melainkan IDI juga harus bisa memberikan solusi. Ia juga menanyakan terkait apa manfaat bergabung menjadi anggota dari IDI. Sebab ia merasakan bahwa saat dirinya terkena masalah, IDI justru angkat tangan pada hal itu. Pelarangan IDI dinilai tidak tepat karena tidak selaras dengan bantuan yang diberikan kepada anggotanya. dr. Richard menyatakan, IDI seharusnya mengayomi dan melindungi, bukan hanya melarang saja. Namun IDI juga tak kunjung menanggapi dan memberi perlindungan hukum untuknya. focus dokterinfluencer news svl drrichard dokter idi ikatandokterindonesia sosialmedia influencer kumparan tiktokberita ♬ original sound – kumparan – kumparan @kumparan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran IDI mengingatkan para dokter influencer untuk tidak mengiklankan produk kecantikan dan kesehatan di media sosial. Terkait ini Ketua MKEK IDI Djoko Widyarto mengungkap detail alasan terkait aturan yang termaktub pada fatwa etik dokter dalam bermedia sosial dikeluarkan dalam Surat Keputusan Nomor 029/PB/K/MKEK/04/2021 tertanggal 30 April 2021. Yang terpenting adalah tidak klaim akan manfaat dari sebuah produk. Kalau pun mereka mau melakukan itu, tidak boleh mencantumkan gelar dokter. “Ada fatwanya juga, kayak dr Boyke, dr Lula Kamal, tapi dalam tugasnya itu tidak disebut dokter, kalau menyebut dokter kita (MKEK) klarifikasi,” jelas dia. Djoko meminta apabila masyarakat menemukan dokter yang mempromosikan produk yang memberi klaim penyembuhan, kecantikan dan kebugaran tanpa melepas ‘title’ nya sebagai dokter di media sosial dapat melaporkannya ke IDI terdekat dengan membawa serta bukti yang ada. #focus #dokterinfluencer #news #videonews #dokter #idi #ikatandokterindonesia #sosialmedia #influencer #kumparan ♬ original sound – kumparan – kumparan @kumparan Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, menegaskan pelarangan yang dilakukan oleh IDI terkait dokter influencer mempromosikan produk sudah benar. Dokter seharusnya sadar betul profesinya punya batasan etik yang ketat. Tulus mengingatkan, dokter harus menaati semua aturan yang berlaku. Tidak bertindak di luar etik yang berlaku. “IDI sudah benar. Mau jadi dokter atau jadi pengusaha dokter? Harus dilepaskan salah satu agar tidak timbul konflik kepentingan,” ujar Tulus saat dikonfirmasi, Selasa (5/3). 📸: Dok. kumparan, Shutterstock/Ilustrasi. focus dokterinfluencer news videonews dokter idi ikatandokterindonesia ylki influencer kumparan tiktokberita ♬ original sound – kumparan – kumparan @kumparan Pernah lihat dokter influencer promosiin produk di akun medsos mereka? Ternyata, kata Ikatan Dokter Indonesia (IDI), ini dilarang, lho. Apalagi kalau iklannya terkait penyembuhan, kecantikan, dan kebugaran. Ketua MKEK IDI Djoko Widyarto bahkan bilang, kalau ada dokter yang promosi produk dengan klaim penyembuhan, kecantikan, dan kebugaran tanpa lepas title dokter, bisa dilaporkan ke IDI. Lalu, apakah ada dokter yang pernah kena tegur IDI? Gimana ya tanggapan dokter-dokter influencer soal ini? Selengkapnya di Focus kumparan. focus dokterinfluencer news svl dokter idi ikatandokterindonesia sosialmedia influencer kumparan ♬ original sound – kumparan – kumparan
