Konsumen Pilih SPBU Swasta, Bahlil Minta Pertamina Perbaiki Kualitas

Konsumen Pilih SPBU Swasta, Bahlil Minta Pertamina Perbaiki Kualitas

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut PT Pertamina (Persero) harus membangun kepercayaan publik dengan memperbaiki layanan.

Hal itu menyusul polemik kelangkaan BBM di SPBU swasta. Dalam beberapa kesempatan Kementerian ESDM menyebut kelangkaan tak lepas dari tingginya permintaan di SPBU swasta.

Adapun tingginya permintaan itu terjadi lantaran pergeseran (shifting) konsumsi BBM subsidi Pertalite ke non-subsidi sebanyak 1,4 juta kiloliter (KL) sepanjang tahun ini. Lonjakan shifting itu berimbas pada tingginya permintaan BBM untuk SPBU swasta. 

Agar tak kalah saing, Bahlil mengingatkan agar Pertamina bisa meningkatkan kualitas layanan.

“Saya harus mengakui bahwa Pertamina juga harus kita upgrade cara pelayanannya yang baik. Pertamina ini adalah BUMN. Dia adalah perpanjangan negara,” ucap Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (20/9/2025).

Dia pun mengaku telah meminta Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri untuk memperbaiki pelayanan perusahaan pelat merah tersebut. Menurutnya, ini penting guna memperkuat kepercayaan publik terhadap Pertamina.

“Dan saya sudah minta kepada Pak Simon, agar memperbaiki pelayanannya, memperbaiki kualitas pelayanannya, dan meningkatkan mutu pelayanannya. Agar betul-betul Pertamina juga bisa kompetitif dengan swasta yang lain,” tutur Bahlil.

Terpisah, Simon mengakui masyarakat berpaling membeli BBM besutan SPBU swasta imbas kasus korupsi yang pernah menerpa perusahaan awal 2025 lalu. Pertamina menjadi sorotan dan dituding melakukan monopoli di tengah skandal rasuah yang merugikan keuangan negara sekitar Rp193 triliun.

Simon mengatakan telah berkomunikasi dengan Bahlil mengenai kelangkaan BBM di SPBU swasta itu. Dia pun mengakui kelangkaan itu menjadi sorotan karena masyarakat banyak beralih ke BBM swasta akibat skandal yang mencoreng nama Pertamina. Perseroan pun turut prihatin dengan skandal tersebut. 

“Saya juga tentunya merasa dengan rendah hati menyampaikan bahwa dengan adanya kasus ini tentunya juga kepercayaan masyarakat kepada Pertamina menurun. Nah itu tentunya juga adalah PR besar bagi Pertamina kita harus kerja keras untuk kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat,” terangnya sesaat sebelum menghadiri rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025). 

Ke depan, Simon menilai terdapat beberapa pekerjaan rumah untuk perseroan yang dipimpinnya. Salah satunya perbaikan tata kelola dengan mengedepankan transparansi. Khususnya, setelah masyarakat kecewa dan beralih ke SPBU swasta.   

“Nah tentunya dengan masyarakat yang kecewa terhadap kasus ini sebagian dari masyarakat akhirnya ada juga yang beralih ke SPBU swasta itu adalah pilihan juga dari masyarakat. Kami juga tidak bisa tentunya melarang karena ini adalah pilihan yang nantinya akan kembali lagi kepada masyarakat,” paparnya.