Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Konstruksi Arsitektur dan Struktur Sudah 100 Persen

Konstruksi Arsitektur dan Struktur Sudah 100 Persen

JABAR EKSPRES – Kepala Seksi Pembangunan Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP), Rino Novian menjabarkan progres pembangunan proyek Rumah Deret Tamansari. Secara konstruksi sebenarnya sudah siap huni.

Rino menuturkan, sebenarnya konstruksi arsitektur dan struktur sudah 100 persen. Saat ini proyek yang tengah dilakukan pekerja di lokasi adalah terkait pembangunan infrastruktur.

Misalnya untuk jalan masuk, drainase, hingga perbaikan taman. “Ini juga sedang proses untuk sumber listrik dan sumber air,” jelasnya di lokasi.

Rino juga menuturkan penyebab lantai sejumlah hunian yang mengalami kerusakan. “Hunian kan ada yang sudah lama selesai. Jadi timbul kerusakan yang tidak terkontrol,” bebernya.

BACA JUGA:Meski Belum Tuntas, Warga “Dipaksa” Keadaan Menghuni Rumah Deret Tamansari

Lalu untuk dinding dari desain awal memang tidak dicat. Konsepnya memang gaya industrialis guna meminimalisir material.

Perbaikan untuk sejumlah kerusakan itu akan diupayakan untuk dilakukan. Tapi memang bukan tanggung jawab kontraktor yang mengerjakan proyek infrastruktur saat ini. “Mudah-mudahan akhir November atau Desember nanti sudah tuntas semua. Jadi nyaman,” ucapnya.

Rino menjabarkan, total ada 191 unit yang telah berdiri. Tercatat ada 91 yang sudah mengambil kunci. Sementara yang sudah dihuni ada 5 unit.

BACA JUGA:Bobotoh dan Steward Sepakat Jaga Keamanan dan Ketertiban di Setiap Laga Persib

Rino menegaskan, pembangunan Rumah Deret Tamansari ini merupakan upaya Pemkot Bandung untuk menghadirkan hunian layak kepada warganya. Khususnya masyarakat berpenghasilan rendah.

Diketahui, Proyek rumah deret itu mulai dibangun pada 2020 lalu. Desainnya ada empat tower yakni A,B,C dan D. Tower A dan C ada ruang 191 unit, sedang Tower B dan D ada 200 unit. Kawasan itu juga dilengkapi fasilitas masjid yang kini juga sudah tampak berdiri.

Untuk merealisasikan rumah deret itu, Pemkot sendiri juga mengalokasikan anggaran yang tidak sedikit. Berdasarkan data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) nilainya mencapai sekitar Rp152 miliar.(son)