Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Kondisi Salat Id di Masjid Gedhe Mataram, Bekas Peninggalan Kerajaan Islam – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kondisi Salat Id di Masjid Gedhe Mataram, Bekas Peninggalan Kerajaan Islam

Kondisi Salat Id di Masjid Gedhe Mataram, Bekas Peninggalan Kerajaan Islam

Bisnis.com, BANTUL – Umat Muslim mulai berdatangan ke Masjid Gedhe Mataram Kotagede sejak pagi untuk melaksanakan Salat Idulfitri.

Dengan suasana khas peninggalan sejarah, masjid ini menjadi salah satu tempat yang ramai dikunjungi warga untuk merayakan hari kemenangan bagi umat Islam setelah sebulan berpuasa.

Dari pantauan Bisnis.com di lokasi pada pukul 06.30 WIB, jemaah laki-laki dan perempuan sudah mengambil tempat masing-masing di pelataran masjid. Sebagian besar membawa perlengkapan salat sendiri, seperti sajadah dan mukena.

Beberapa jemaah terlihat masih berdatangan, sementara yang lain duduk dan berbincang menunggu waktu salat tiba.

Cahaya matahari pagi yang menyinari area masjid makin menambah suasana khidmat. Anak-anak juga turut serta beribadah, menambah semarak suasana perayaan.

Mengutip Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, DIY merupakan salah satu wilayah yang menjadi pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Hal ini terlihat dari banyaknya peninggalan Kerajaan Mataram Islam di kawasan Kotagede, yakni bekas ibukota Mataram Islam

Masjid Gedhe Mataram Kotagede merupakan masjid tertua yang ada di Yogyakarta, sekaligus menjadi saksi perkembangan Islam di Yogyakarta khususnya dan Pulau Jawa pada umumnya.

Masjid Gedhe Mataram dibangun pada 1578 dan selesai pada tahun 1587. Masjid ini dibangun pada era Panembahan Senopati dan banyak melibatkan masyarakat yang pada saat itu masih menganut agama Hindu dan Budha.

Keberadaannya yang bersejarah menjadikannya daya tarik bagi warga setempat maupun wisatawan yang ingin merasakan nuansa Idulfitri di tempat bersejarah.

Merangkum Semua Peristiwa