Kondisi Pangan Indonesia Sangat Memprihatinkan Sampai Impor Beras

4 March 2024, 20:45

Warga antre untuk membeli beras saat operasi pasar di kawasan Tugu Keris Siginjai, Jambi(ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

DEKAN Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya (Unsri) Ahmad Muslim menyebut bahwa kondisi pangan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Masalah pangan Indonesia saat ini, khususnya beras tidak lain karena produksi beras di Indonesia rendah tidak mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat.
“Produksi kita 30,90 juta sementara konsumsinya 35 juta hektar. Luas juga kita sangat rendah belum cukup memenuhi untuk konsumsi tersebut karena luas panen untuk padi cuma 10,2 juta hektar sementara idealnya ya untuk memenuhi untuk tersebut itu seharusnya luas lahan padi tersebut 500 meter per kapita,” kata dia saat Konferensi Merdeka Barat pada Senin (4/3).
Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah perlu melakukan strategi yang sistematik baik untuk jangka pendek dan jangka panjang.
Baca juga : Harga Beras dan Pangan Lainnya masih Tinggi, Jokowi: Nanti Saya Cek ke Lapangan
“Kalau untuk jangka pendek ini mau tidak mau untuk suatu keniscayaan harus impor, tetapi jangka panjang dengan potensi lahan, potensi tenaga kerja, kemudian dengan potensi teknologi yang sudah ada itu sudah harus kita lakukan. Jadi political will pemerintah, tetapi sustainable di program political will pemerintah kadang-kadang kurang berlanjut gitu, seperti kaya political anggaran ya. Kita cuma di 2015 saja ya anggaran untuk Kementan ini tinggi gitu sekitar kurang lebih Rp30,7 triliun tapi sekarang ini terus turun, di 2022 yaitu baru sampai 27% jadi tinggal Rp14,75 triliun,” jelas dia.
Hal ini, sambung dia, merupakan suatu kondisi yang cukup memperhatikan, pasalnya Indonesia mempunyai potensi pangan yang sangat luas dimana Indonesia mempunyai lahan kering 144 juta hektar ditambah dengan lahan rawa 13 juta hektar.
“Kemudian kita juga punya tenaga kerja petani murah, kemudian juga Indonesia juga merupakan negara tropis yang bisa menanam satu tahun itu bisa buat tiga kali gitu ya. Ditambah lagi teknologi untuk penanaman padi sudah sangat establish mulai dari hulu sampai hilir,” tandasnya. (Fal/Z-7)

Tokoh

Partai

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi