Malang (beritajatim.com) – Perayaan Komunikasi Sosial Nasional (Komsos) ke-XII Tahun 2025 yang digelar di Aula SMAK St. Albertus Malang, Sabtu (14/6/2025), mengusung tema pesan Paus Fransiskus: “Bagikanlah Dengan Lemah Lembut Harapan Yang Ada Di Dalam Hatimu.” Tema ini menjadi seruan bagi seluruh pelaku komunikasi sosial se-Indonesia untuk menjadi misionaris digital yang membawa kelembutan, cinta damai, dan harapan di tengah arus komunikasi yang semakin destruktif.
Romo Stephanus Jemmy Fantaw dari Komisi Komsos Keuskupan Malang menjelaskan bahwa setiap 24 Januari, Paus selalu menyampaikan pesan untuk Hari Komunikasi Sedunia. Tahun ini, pesan Paus selaras dengan peringatan Tahun Yubelium 2025 yang dirayakan Gereja Katolik sedunia.
“Tahun ini wujud kepedulian Bapak Suci terhadap situasi komunikasi pada zaman ini yang cenderung bersifat destruktif, atau bersifat untuk menghancurkan kekerasan dan tindakan-tindakan yang membuat seseorang kehilangan harapan,” tegas Romo Jemmy, Rabu (18/6/2025).
Ia berharap, perayaan Komsos ini menjadi momentum penting untuk membangun gaya komunikasi baru yang lebih menumbuhkan semangat dan harapan. Bukan komunikasi yang membangun tembok, tetapi membangun jembatan antarpribadi.
“Kita tidak menjadi pribadi yang menghancurkan, melainkan mampu menjadi rekan seperjalanan yang berdialog seperti sahabat yang meneguhkan, menguatkan, dan membantu orang untuk mencintai kehidupan,” lanjutnya.
Komsos Nasional ke-XII diikuti peserta dari berbagai keuskupan di Indonesia. Selain seminar, juga diadakan berbagai pendampingan sejak 11–15 Juni 2025, dan ditutup dengan Perayaan Ekaristi bersama insan komunikasi sosial serta media. Seluruh rangkaian acara ini juga diisi konten digital untuk menangkal perilaku destruktif dan memperkuat harapan melalui media.
Sementara itu, Romo Antonius Steven Lalu selaku Sekretaris Komsos Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) menekankan pentingnya tiga unsur utama dalam perayaan Hari Komunikasi: spiritualitas, formasi, dan solidaritas.
“Unsur ini ada pesan utama yakni pesan dari Paus Fransiskus De Sales juga. Sehingga tujuan utama bisa tersampaikan kepada umat manusia sesuai pesannya. Yakni, bagikanlah dengan lemah lembut pengharapan yang ada di dalam hati,” jelasnya.
Romo Steven mengajak seluruh peserta untuk benar-benar menjalani panggilan sebagai agen misionaris digital yang menyuarakan harapan.
“Kita bersama-sama untuk menjadi agen misionaris di dunia digital untuk membawa voice. Bisa membangkitkan harapan, kita harus melucuti komunikasi agresif, yakni komunikasi yang menghancurkan, komunikasi yang memecah belah diganti dengan komunikasi dari hati. Dan itu semua pesan Bapak Suci Paus Fransiskus,” pungkasnya. [yog/beq]
