Liputan6.com, Jakarta – Upaya kolaboratif untuk menurunkan angka stunting di Indonesia kembali mendapatkan apresiasi. Kali ini, penghargaan diberikan kepada Nestlé Indonesia oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) atas kontribusinya dalam mendampingi keluarga berisiko stunting melalui program berbasis gizi di tiga daerah, yaitu di Karawang, Batang, dan Pasuruan.
Apresiasi tersebut diberikan dalam ajang GENTING Collaboration Summit 2025, yang digelar di JS Luwansa Hotel, Jakarta, pada 10 Desember 2025. Acara ini mengusung tema “Sinergi untuk Negeri, Wujudkan Indonesia Bebas Stunting.”
Perbesar
Marketing Manager PT Nestlé Indonesia Ankur Mittal, menerima penghargaan dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi Nestlé Indonesia dalam mendukung percepatan penurunan stunting melalui Program Pendampingan Gizi yang telah dilaksanakan di Karawang (Jawa Barat), Batang (Jawa Tengah), dan Pasuruan (Jawa Timur). (Foto:Dok.Nestle Indonesia)
Perbesar
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd. (kiri), berfoto bersama Market Nutritionist Lead PT Nestlé Indonesia Jennifer Handaja (kanan), seusai prosesi penyerahan penghargaan pada GENTING Collaboration Summit 2025 di JS Luwansa Hotel, Jakarta. (Foto:Dok.Nestle Indonesia)
Program GENTING (Gerakan Terpadu Intervensi Gizi) sendiri merupakan satu dari lima Quick Wins yang diluncurkan Kemendukbangga pada akhir 2024. Memasuki tahun pertamanya, program ini mencatat pencapaian gemilang dengan menjangkau lebih dari 1,3 juta penerima manfaat atau setara 157,39% dari target awal.
“Percepatan penurunan stunting tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Upaya ini membutuhkan sinergi seluruh unsur pentahelix yang turun langsung mendampingi keluarga berisiko stunting. Kami mengapresiasi Nestlé Indonesia yang sejak 2022 telah menunjukkan komitmen nyata melalui program gizi dan edukasi keluarga di berbagai daerah,” tutur Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd. dalam sambutannya.
Intervensi Gizi lewat Telur dan Susu
Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan Nestlé Indonesia dalam menjalankan Program Pendampingan Gizi yang telah menyasar lebih dari 630 anak berisiko stunting. Selama enam bulan sejak Juli 2025, anak-anak menerima satu butir telur dan satu gelas susu DANCOW GroPlus tinggi kalori setiap hari.
Program ini juga melibatkan lebih dari 1.350 orang tua, kader posyandu, ibu hamil dan menyusui di 95 desa, melalui edukasi seputar gizi anak, pola makan sehat, keamanan pangan, hingga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Perbesar
Sebagai bagian dari kontribusinya dalam Program Pendampingan Gizi yang mendapat apresiasi pada GENTING Collaboration Summit 2025, Nestlé Indonesia turut menggelar kegiatan Volunteering di berbagai daerah. Rangkaian kegiatan meliputi pengukuran antropometri anak (tinggi dan berat badan), edukasi gizi menggunakan buku panduan dan diagram, pengisian kuesioner, serta distribusi tambahan gizi berupa telur dan susu tinggi kalori DANCOW GroPlus. Program Pendampingan Gizi telah menjangkau lebih dari 630 anak berisiko stunting, serta melibatkan lebih dari 1.350 orang tua, kader posyandu, dan ibu hamil dan menyusui di lebih dari 95 desa melalui edukasi mengenai gizi anak, pola makan sehat, keamanan pangan, jajanan sehat, dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). (Foto:Dok.Nestle Indonesia)
Presiden Direktur Nestlé Indonesia, Georgios Badaro, menyebut penghargaan ini sebagai bukti pentingnya kerja bersama dalam mengatasi stunting.
“Sebagai perusahaan Good Food, Good Life, Nestlé Indonesia berkomitmen memanfaatkan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu, baik saat ini maupun bagi generasi mendatang. Kami percaya bahwa gizi yang baik sejak usia dini merupakan fondasi penting bagi tumbuh kembang anak dan masa depan bangsa,” ujarnya.
“Penghargaan ini merupakan kehormatan sekaligus pengingat bahwa kolaborasi adalah kunci keberhasilan dalam upaya pencegahan stunting. Intervensi gizi harus berjalan seiring dengan edukasi dan pemberdayaan keluarga agar mampu menciptakan perubahan yang berkelanjutan,” tambah Badaro.
Edukasi Komunitas jadi Prioritas
Perbesar
GENTING Collaboration Summit 2025 memberikan penghargaan kepada Nestlé Indonesia atas kontribusinya melalui Program Pendampingan Gizi yang telah dilaksanakan di Karawang (Jawa Barat), Batang (Jawa Tengah), dan Pasuruan (Jawa Timur). Sebagai bagian dari Program Pendampingan Gizi, Bupati Batang M. Faiz Kurniawan, S.H., M.H. (tengah) bersama Factory Manager Pabrik Nestlé Bandaraya Norman Tri Handono (keenam kiri) dan Ketua TP-PKK Kabupaten Batang Faelasufa, S.IP., M.P.P. (keenam kanan) berfoto bersama perwakilan penerima manfaat dari Kecamatan Bandar. Mereka turut didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang dr. Ida Susilaksmi (kedua kanan), Market Nutritionist Lead PT Nestlé Indonesia Jennifer Handaja (kanan), Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Batang Joko Prasetiyo, SKM., M.Kes. (kiri), serta Kepala Camat Bandar Kabupaten Batang Muhammad Nashrudin (kedua kiri) dalam kegiatan Volunteering Program Pendampingan Gizi di Aula Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada 8 Oktober 2025. (Foto:Dok.Nestle Indonesia)
Selain gizi, Nestlé juga menempatkan edukasi sebagai pilar utama dalam mendukung kesehatan anak. Ankur Mittal, Marketing Manager PT Nestlé Indonesia, menyoroti pentingnya konsistensi intervensi di tingkat komunitas.
“Melalui Program Pendampingan Gizi, kami berupaya memberikan dukungan yang menyeluruh, tidak hanya dalam bentuk akses gizi, tetapi juga melalui edukasi dan pemberdayaan keluarga serta komunitas. Kami percaya bahwa perubahan perilaku dan peningkatan literasi gizi merupakan fondasi penting untuk meningkatkan status kesehatan anak,” ujar Mittal.
“Program ini menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas pemangku kepentingan memiliki peran penting dalam mewujudkan dampak yang nyata dan berkelanjutan,” tambahnya.
Ke depan, Nestlé berkomitmen memperluas pendekatan berbasis data dalam intervensi gizi dan komunitas.
“Nestlé Indonesia akan terus memperkuat kemitraan strategis dengan pemerintah dan para mitra pentahelix lainnya, sejalan dengan upaya nasional untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14,2% pada 2029 serta mendukung terwujudnya generasi Indonesia yang sehat, tangguh, dan berdaya,” tegas Ankur.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453942/original/084748400_1766542822-Foto_1._Nestl___Indonesia_Raih_Apresiasi_di_GENTING_Collaboration_Summit_2025.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)