Komisi X DPR Sebut Aplikasi Rumah Pendidikan Punya PR Besar untuk Daerah 3T

Komisi X DPR Sebut Aplikasi Rumah Pendidikan Punya PR Besar untuk Daerah 3T

Jakarta, Beritasatu.com – Komisi X DPR menilai aplikasi Rumah Pendidikan yang diluncurkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sangat bagus. Namun, memiliki tantangan besar untuk menjangkau daerah 3 T (tertinggal, terdepan, terluar) karena akses internet yang masih terbatas.

Menurut Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani aplikasi tersebut sangat bagus karena beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Tantangan terbesarnya adalah memastikan aplikasi tersebut dapat diakses merata di seluruh Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang belum memiliki jaringan internet yang memadai.

“Bagus (Rumah Pendidikan) untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Namun, yang harus dipikirkan adalah agar program ini merata di seluruh tanah air, terutama daerah 3T dan wilayah-wilayah yang tidak terjangkau jaringan internet. Menjadi PR dan tantangan ke depannya,” katanya Beritasatu.com, Sabtu (25/1/2025).

Lalu menambahkan meskipun banyak daerah yang belum terakses internet, Komisi X DPR tetap mendukung upaya Kemendikdasmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, termasuk pemerataan akses pendidikan dalam aplikasi Rumah Pendidikan di daera 3 T.

Sebagai informasi, Rumah Pendidikan merupakan aplikasi yang menggabungkan 986 aplikasi yang sebelumnya digunakan dalam dunia pendidikan menjadi satu platform yang lebih efisien. Aplikasi ini tidak hanya berfokus pada guru dan tenaga kependidikan, tetapi juga melibatkan seluruh pemangku kepentingan pendidikan di Indonesia.

Rumah Pendidikan dapat diakses melalui laman rumah.pendidikan.go.id atau diunduh melalui aplikasi Android di Play Store. Menurut Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikdasmen Yudistira Nugraha, aplikasi ini masih dalam versi beta dan akan terus disempurnakan dalam beberapa tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan pelaku pendidikan di Indonesia.

Aplikasi Rumah Pendidikan memiliki potensi besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan, perhatian khusus perlu diberikan kepada daerah-daerah yang belum terjangkau internet. Komisi X DPR menilai pemerataan akses teknologi dan pendidikan di daerah 3T menjadi tantangan besar yang harus dihadapi untuk memastikan keberhasilan aplikasi ini.