FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayati, menyerukan pemerintah agar segera memperbaiki infrastruktur sekolah yang masih belum layak untuk kegiatan belajar mengajar, khususnya di daerah tertinggal. Ia menegaskan, alokasi anggaran pendidikan harus difokuskan pada pemerataan infrastruktur demi mendukung kualitas pendidikan nasional.
“Apa yang disampaikan oleh Presiden Prabowo soal peningkatan alokasi anggaran pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk membangun infrastruktur yang layak di daerah-daerah tertinggal. Tidak ada alasan untuk menunda hal ini,” kata Esti dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Senin (9/12).
Kondisi Sekolah di NTT Jadi Sorotan
Pernyataan ini disampaikan Esti usai kunjungan kerja resesnya ke Nusa Tenggara Timur (NTT), di mana ia mendapati sejumlah sekolah yang kondisinya sangat memprihatinkan. Salah satu contohnya adalah SMP Negeri 7 Kupang Tengah yang masih menggunakan bangunan darurat.
“Bayangkan, sekolah ini dibangun pada 2016 tetapi atapnya masih dari daun rotan, dindingnya dari pelepah, dan sebagian besar aktivitas belajar mengajar dilakukan di bangunan SD yang dipinjam. Ini menunjukkan ketidakadilan dalam pemerataan pendidikan,” jelasnya.
Ia menilai pemerintah harus memperbaiki sistem alokasi anggaran pendidikan agar prioritasnya lebih jelas, terutama untuk wilayah-wilayah yang tertinggal seperti NTT.
Dana Rp17,15 Triliun untuk Rehabilitasi Sekolah
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp17,15 triliun pada 2025 untuk rehabilitasi 10.440 sekolah negeri maupun swasta. Dana tersebut, menurutnya, akan disalurkan langsung ke sekolah melalui skema transfer tunai untuk mendukung pendekatan swakelola.