Tuban (beritajatim.com) – Klenteng terbesar se-Asia Tenggara yang terletak di Kabupaten Tuban, Kwan Sing Bio Tuban dilaporkan ada kerusakan di bagian atap genteng akibat gempa bumi tektonik di Kabupaten Tuban dengan skala intensitas IV-V MMI dengan getaran yang dirasakan oleh hampir semua penduduk.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Sudarmaji membenarkan adanya laporan kerusakan akibat getaran gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Tuban pada hari Jumat (22/03/2024).
“Beberapa genteng dan atap Klenteng Kwan Sing Bio Tuban rusak,” ucap Sudarmaji.
Ia menjelaskan, gempa bumi yang dirasakan masyarakat paling besar yakni 3 kali yaitu yang pertama pukul 11.22 WIB dengan kekuatan 6.0 SR, lalu yang kedua pukul 12.31 WIB dengan kekuatan 5.9 SR, serta pukul 15.52 WIB dengan kekuatan 6.5 SR.
“Dengan kejadian ini bisa saya sampaikan dampak yang terjadi di Kabupaten Tuban adalah yang pertama ada 3 rumah yang mengalami kerusakan,” terang Sudarmaji.
3 rumah tersebut yakni di Kecamatan Soko roboh dibagian dapur, 1 rumah di Desa Lajulor, Kecamatan Singgahan ada tembok belakang rumah roboh dan 1 rumah lagi di Kecamatan Rengel yang dindingnya rontok.
Kemudian, ada 1 bangunan kandang ayam di Kecamatan Semanding yang roboh. “Adapun untuk fasilitas umum ada rumah ibadah Klenteng Kwan Sing Bio Tuban yang baru saja dilaporkan ke kami,” terang Sudarmaji.
Ia mengaku sudah menugaskan relawan BPBD untuk melakukan assessment. Selain Klenteng, juga balai desa lama di Desa Dagangan, Kecamatan Parengan yang juga dilaporkan atap depan atau terasnya roboh. [ayu/ian]
