Warga dari Kampung Kanekes, Baduy Luar, ini melangkah dengan mantap meski telah menempuh perjalanan yang tidak mudah, sejauh 145 kilometer dari kampung halamannya. Selama perjalanan, ia mengenakan kain Lomar atau ikat kepala khas Badui berwarna biru.
Untuk sampai di Jakarta, Rasja menggunakan dua moda transportasi: mobil dari Kanekes ke Stasiun Rangkasbitung, lalu dilanjutkan dengan KRL menuju Stasiun Palmerah, stasiun terdekat dari gedung DPR.
Langkahnya tetap tegas, bahkan tanpa alas kaki. Kekesalannya yang memuncak sesekali terlontar dari mulutnya.
“Sering dibohongin bae, kesel jadinya, terus bae rakyat mah dibohongin, dia joget-joget,” ujarnya setengah berteriak.
Kata-katanya mencerminkan kekecewaan mendalam atas janji-janji yang tak pernah terwujud.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5330399/original/084048900_1756360341-1000074557.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)