Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kisah Hidup dan Dedikasi Ketua Dewan Pers Pertama

Kisah Hidup dan Dedikasi Ketua Dewan Pers Pertama

Jakarta: Tokoh pers Atmakusumah Astraatmadja (86) meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta, setelah menjalani perawatan intensif. Ia dirawat lantaran gagal ginjal.

“Ayah sempat dirawat di ICU RSCM Kencana lantai 3 karena gagal ginjal. Mohon doa bagi ayah, semoga amal dan perbuatan selama hidupnya dikenang dan bermanfaat bagi semua yang ditinggalkan,” kata putra kedua Atmakusumah, Rama Ardana Astraatmadja, dilansir Antara, Kamis 2 Januari 2025. 

Perjalanan hidup Atmakusumah tidak hanya membentang dalam dunia jurnalistik tetapi juga dalam perjuangan menegakkan kebebasan pers. Ia adalah Ketua Dewan Pers pertama yang independen setelah lahirnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Jabatan ini menjadikannya tokoh penting dalam transisi kebebasan pers Indonesia pasca-Reformasi.

Baca juga: Media Indonesia Gelar Uji Kompetensi Wartawan ke-4, Ini Tujuannya

Semangatnya mengabdi dalam dunia jurnalistik dimulai sejak usia 20-an ketika bekerja di harian Indonesia Raya medio 1950-an. Atmakusumah menjadi saksi sejarah, dari penerbitan kembali koran tersebut pada 1968 hingga pemberedelan oleh Orde Baru pada 1974 akibat pemberitaan terkait Malapetaka 15 Januari (Malari).

Tidak hanya menjadi jurnalis, Atmakusumah juga aktif sebagai komentator isu dalam negeri dan luar negeri di media internasional seperti Radio Australia dan Deutsche Welle. Ia bahkan menjadi pemenang Anugerah Ramon Magsaysay pada tahun 2000 atas dedikasinya dalam dunia jurnalistik dan komunikasi.

Hingga akhir hayat, “Pak Atma,” demikian sapaan akrabnya, masih tercatat aktif mengasuh kanal “Atma Menjawab” di situs LPDS. Ia dikenal sebagai pendidik yang mencetak banyak jurnalis berbakat melalui Lembaga Pers Dokter Soetomo (LPDS).

Dalam usia senjanya, penghargaan terus menghampiri. Ia menerima Anugerah Lifetime Achievement dari Dewan Pers pada 2023, menjadi bukti nyata pengabdian tak tergoyahkan seorang maestro pers bagi Indonesia.

Kini, sosok Atmakusumah telah berpulang, meninggalkan jejak panjang perjuangan dan inspirasi yang tak lekang oleh waktu. Semoga amal dan dedikasinya menjadi teladan bagi generasi penerus pers Indonesia.

Jakarta: Tokoh pers Atmakusumah Astraatmadja (86) meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta, setelah menjalani perawatan intensif. Ia dirawat lantaran gagal ginjal.
 
“Ayah sempat dirawat di ICU RSCM Kencana lantai 3 karena gagal ginjal. Mohon doa bagi ayah, semoga amal dan perbuatan selama hidupnya dikenang dan bermanfaat bagi semua yang ditinggalkan,” kata putra kedua Atmakusumah, Rama Ardana Astraatmadja, dilansir Antara, Kamis 2 Januari 2025. 
 
Perjalanan hidup Atmakusumah tidak hanya membentang dalam dunia jurnalistik tetapi juga dalam perjuangan menegakkan kebebasan pers. Ia adalah Ketua Dewan Pers pertama yang independen setelah lahirnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Jabatan ini menjadikannya tokoh penting dalam transisi kebebasan pers Indonesia pasca-Reformasi.
Baca juga: Media Indonesia Gelar Uji Kompetensi Wartawan ke-4, Ini Tujuannya
 
Semangatnya mengabdi dalam dunia jurnalistik dimulai sejak usia 20-an ketika bekerja di harian Indonesia Raya medio 1950-an. Atmakusumah menjadi saksi sejarah, dari penerbitan kembali koran tersebut pada 1968 hingga pemberedelan oleh Orde Baru pada 1974 akibat pemberitaan terkait Malapetaka 15 Januari (Malari).
 
Tidak hanya menjadi jurnalis, Atmakusumah juga aktif sebagai komentator isu dalam negeri dan luar negeri di media internasional seperti Radio Australia dan Deutsche Welle. Ia bahkan menjadi pemenang Anugerah Ramon Magsaysay pada tahun 2000 atas dedikasinya dalam dunia jurnalistik dan komunikasi.
 
Hingga akhir hayat, “Pak Atma,” demikian sapaan akrabnya, masih tercatat aktif mengasuh kanal “Atma Menjawab” di situs LPDS. Ia dikenal sebagai pendidik yang mencetak banyak jurnalis berbakat melalui Lembaga Pers Dokter Soetomo (LPDS).
 
Dalam usia senjanya, penghargaan terus menghampiri. Ia menerima Anugerah Lifetime Achievement dari Dewan Pers pada 2023, menjadi bukti nyata pengabdian tak tergoyahkan seorang maestro pers bagi Indonesia.
 
Kini, sosok Atmakusumah telah berpulang, meninggalkan jejak panjang perjuangan dan inspirasi yang tak lekang oleh waktu. Semoga amal dan dedikasinya menjadi teladan bagi generasi penerus pers Indonesia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(DHI)