Jakarta –
Seorang hacker bernama Eric Council Jr. mengaku bersalah atas sejumlah pelanggaran yang ia lakukan pada Januari 2024 lalu, yaitu mengambil alih sebuah akun X.
Akun X yang ia bajak itu tak main-main, yaitu akun X milik Securities and Exchange Commission (SEC), lembaga pemerintah Amerika Serikat yang mengatur industri sekuritas, serta mengatur agar pasar tetap adil dan efisien. Atau dengan kata lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)-nya Amerika Serikat.
Saat ia sudah berhasil membajak akun X milik SEC itu, rekannya sudah menyiapkan sejumlah pesan, gambar, dan pernyataan palsu dari bos SEC saat itu Gary Gensler untuk diposting. Tujuannya adalah untuk menggenjot nilai tukar Bitcoin.
Salah satu postingan X-nya adalah menyebut Bitcoin Exchange Traded Funds (ETC) sudah mendapat persetujuan dari pemerintah Amerika. Postingan itu sempat membuat nilai tukar Bitcoin melesat lebih dari USD 1.000.
Langkah yang dilakukan Council untuk membajak akun X SEC itu cukup panjang. Pertama ia melakukan serangan SIM swap untuk memindahkan nomor telepon yang terdaftar di akun @SEC ke kartu SIM yang ia pasang di iPhone miliknya.
Caranya adalah dengan mengumpulkan data diri orang yang nomor telepon tersebut, dan kemudian ia mencetak tanda pengenal palsu menggunakan data diri itu. Lalu ia datang ke operator seluler AT&T untuk meminta akses ke nomor tersebut dengan mengaku sebagai pemiliknya.
Setelah berhasil menguasai kartu SIM itu, Council mengambil alih akun X @SEC dengan meminta kode recovery akun yang dikirim menggunakan SMS. Atas jasanya ini, Council mengaku dibayar oleh rekannya itu menggunakan Bitcoin.
Menariknya, penyidik menemukan bahwa Council melakukan pencarian di Google dengan kata kunci yang menarik. Salah satunya adalah “Apakah tanda kalau anda sedang diselidiki oleh pihak berwajib atau FBI bahkan sebelum anda dihubungi oleh mereka”.
Council diputus bersalah dan menghadapi hukuman maksimal selama lima tahun penjara. Hukuman penjara itu akan dimulai pada 16 Mei mendatang, demikian dikutip detiKINET dari The Verge, Selasa (11/2/2025).
(asj/asj)