Jakarta –
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menginginkan Apple memproduksi iPhone di negara asalnya itu, namun banyak yang memperkirakan hal itu tak mungkin terjadi.
Sebenarnya sudah ada contoh kasus yang menunjukkan kalau memindahkan proses produksi dari negara di Asia, seperti China dan Vietnam, adalah sesuatu yang sangat sulit dilakukan. Yaitu pada tahun 2012, saat Apple mulai memproduksi Mac Pro dengan bentuk ikonik mirip tong sampah.
Mac Pro itu adalah produk Apple pertama yang diproduksi di Amerika Serikat. Rencananya ambisius, namun pada praktiknya, proses produksinya tak mulus dan bahkan sempat tertunda cukup lama karena masalah yang sederhana, yaitu rantai pasokan komponen yang tak lancar.
Produksi Mac Pro itu terganjal pasokan sekrup yang tak bisa memenuhi kebutuhan. Dilansir New York Times, produksi Mac Pro itu terganjal pada pasokan sekrup dari perusahaan kecil yang hanya bisa memasok 1000 sekrup setiap harinya.
Ya, ini adalah perusahaan yang benar-benar kecil dengan jumlah pegawai hanya 20 orang. Mac Pro butuh sekrup khusus karena memang desainnya yang tak lazim. Apple kesulitan mencari perusahaan di Amerika yang bisa memasok sekrup dengan jumlah sesuai kebutuhan mereka.
Akhirnya Apple memesan sekrup itu dari China sembari tetap mencari pemasok baru di Amerika. Akhirnya mereka menemukan perusahaan bernama Caldwell Manufacturing of Lockhart yang bisa memasok 28 ribu sekrup setiap hari.
Prosesnya pun tak mudah. Caldwell, yang sebelumnya sudah mampu memproduksi sekrup dengan kapasitas besar, tetap harus mengganti mesin cetak baru yang lebih presisi. Padahal sekrup yang dibeli dari China punya kualitas yang sama (atau malah lebih baik) dengan harga lebih murah.
“Sangat sulit untuk berinvestasi di tingkat (Apple) itu di Amerika, karena hal seperti itu bisa dibeli dengan sangat murah dari luar negeri,” kata Stephen Melo, pemilik dan presiden Caldwell.
Sekalipun sudah mengganti mesin dengan versi yang paling baru, sekrup yang diproduksi Caldwell itu tak sepenuhnya sesuai dengan yang diinginkan Apple. Bahkan Caldwell pun kelimpungan dalam mengirimkan pasokan sekrup itu, sampai-sampai Melo pun harus turun tangan ikut mengirimkan sekrup itu menggunakan sedan Lexus-nya.
Salah seorang mantan manajer di Apple menyebut tim yang bekerja di Flextronic — mitra Apple untuk merakit Mac Pro — itu sangat kecil, jauh lebih kecil dibanding tim yang menggarap produk Apple di China.
Tim yang terlalu kecil itu kemudian kelimpungan untuk mengerjakan tugas-tugas yang terlalu banyak. Diasumsikan tim ini terpaksa berukuran kecil karena gaji pekerja di Amerika yang jauh lebih tinggi dibanding gaji pekerja di China.
Masalah lainnya adalah produksi di Amerika itu tak bisa dilakukan sepanjang hari atau 24 jam penuh. Ini berbeda dengan di China, di mana para buruh pabriknya bisa tersedia setiap saat, termasuk saat perlu lembur untuk memenuhi target produksi.
(asj/asj)