Kilas Balik Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Pertama RI, Tegas dan Profesional

Kilas Balik Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Pertama RI, Tegas dan Profesional

Dengan penuh pertimbangan, ia kemudian memikirkan langkah yang mesti diambil

“Langkah yang saya harus ambil, saya harus ganti Dirutnya, itu mantan ajudan pak Harto. Semua orang mengatakan jangan sentuh, tidak ada yang boleh menyentuhnya, orang dekatnya pak Harto,” ungkapnya.

Namun, karena jiwa kepemimpinan dan ketegasannya, sehingga Tanri memutuskan untuk tetap menjalankan misinya.

“Tapi sebagai pemimpin saya harus punya keberanian, dan saya mau mengetes pak Harto, apakah beliau konsisten kalau mengatakan langkah-langkah apa saja saudara tempuh untuk menyelamatkan Garuda,” bebernya.

Bahkan sebagai bahan pertimbangan, Tanri menyebut bahwa segala sesuatu yang kurang ataupun lebih itu berawal dari pemimpinnya dalam menanggapi hal.

“Organisasi, hanya akan sebaik pemimpinnya. Jadi saudara-saudara Komut kalau di organisasi itu anda tidak jalan, lihat dirutnya terlebih dahulu,” katanya.

Memiliki tekad yang kuat, dan tanpa basa-basi, Tanri memutuskan untuk menemui Suharto dan menyampaikan solusinya.

“Saya datang ke Pak Harto, saya bilang Bapak Presiden, saya sudah punya solusi pertama untuk Garuda, wah dia senang banget,” terangnya.

“Yah gimana, jadi kan saya udah duduk nih, dia baru datang saya bilang begini bapak presiden saya harus ganti dirutnya,” sambungnya.

Setelah menyapaikan keinginannya, dipikiran Tanri kemudian bermunculan ragam spekulasi terkait respons dari Suharto.

“Saya berspekulasi pak Harto marah, kalau marah bagimana, apa dia bilang eh kau keluar aja. Bisa jadi yah, kalau teman-teman mengatakan kepada saya. Jangan bikin marah pak Harto,” jelasnya.