Jakarta, CNBC Indonesia – Kiamat driver online semakin dekat. Perkembangan mobil otomatis sebagai moda transportasi publik (robotaxi) tumbuh makin pesat akhir-akhir ini.
Salah satu perusahaan ride hailing, Lyft, akan bermitra dengan Mobileye dan dua perusahaan lain dalam industri robotaxi untuk menghadirkan mobil tanpa awak (self-driving) ke platform mereka.
Kemitraan ini sekaligus mendukung penelitian dan pengembangan di sektor tersebut.
Platform taksi berbasis aplikasi tersebut akan menggabungkan mobil milik operator armada pihak ketiga, yang dilengkapi dengan sistem self-driving Mobileye Drive.
Ini karena mereka ingin bersaing dengan rivalnya Uber yang telah menandatangani serangkaian kerjasama dengan pabrikan robotaxi, demikian dikutip dari Reuters, Kamis (7/11/2024).
Lyft mengatakan bahwa mereka juga akan berkolaborasi dengan May Mobility untuk mendistribusikan taksi self-driving di Atlanta mulai tahun depan.
Mereka juga akan bekerja sama dengan Nexar, yang merancang produk untuk meningkatkan kemampuan berkendara dengan menggunakan pembelajaran mesin dan visi komputer.
Perusahaan juga ingin mengeksplorasi bagaimana mereka dapat mendukung penelitian dan pengembangan dalam industri kendaraan otonom menggunakan data armada Lyft dan bank rekaman video kendaraan milik perusahaan teknologi tersebut.
Rangkaian kerjasama Lyft mengikuti perluasan kemitraan pemimpin pasar Uber dengan Waymo dan kesepakatan baru General Motors Cruise, dan WeRide dari China untuk memperkuat keunggulannya di segmen robotaxi.
Selain itu, Elon Musk juga baru-baru ini mengumumkan robotaxi pertama Tesla bernama ‘Cybercab’ yang ditargetkan mulai wara-wiri di jalanan AS pada tahun depan. Tak tanggung-tanggung, Musk juga memperkenalkan bus otomatis ‘Cybervan’ pertama milik Tesla dengan jumlah tumpangan lebih banyak.
Analis dan pakar industri telah memperingatkan bahwa pengembangan sistem pengemudian otonom dan robotaxi akan menjadi tantangan dan memakan waktu karena kendala teknis dan regulasi.
(fab/fab)