Jombang (beritajatim.com) – Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) Tambakberas Jombang menyuguhkan pemandangan yang tak akan terlupakan. Suasana khidmat nampak di setiap sudut kompleks pesantren yang sudah berusia dua abad ini.
Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an berkumandang dari berbagai penjuru asrama, menggema di seluruh penjuru pesantren yang dipenuhi oleh ribuan santri, hafiz-hafizah, serta alumni yang hadir dalam kegiatan Khatmil Qur’an, Kamis (23/10/2025).
Kegiatan ini bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan sebuah momentum monumental yang merayakan dua abad berdirinya pesantren legendaris yang turut melahirkan banyak ulama, pemimpin, dan aktivis bangsa.
Menghadirkan suasana spiritual yang mendalam, acara ini diselenggarakan serentak di lebih dari 200 majelis, yang jumlahnya dipilih bukan tanpa makna. Angka tersebut menjadi simbol dari usia Pondok Pesantren Bahrul Ulum yang memasuki dua abad perjalanan panjangnya.
Namun, yang mengejutkan, jumlah majelis yang terlibat jauh melampaui target awal. Ahmad Robert Haidar Balya, penanggung jawab kegiatan yang akrab disapa Gus Abet, menyampaikan dengan penuh kebanggaan bahwa lebih dari 200 majelis ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang luar biasa ini.
“Target kami minimal 200 majelis, tetapi kenyataannya lebih banyak. Ini terdiri dari majelis huffadz, santri, dan juga alumni,” ungkap Gus Abet.
Kegiatan Khatmil Qur’an ini melibatkan seluruh elemen pesantren, baik santri aktif maupun alumni yang tergabung dalam Ikatan Alumni Bahrul Ulum (IKABU). Selain itu, acara ini juga berlangsung di berbagai titik penting, mulai dari Masjid Jami’ Bahrul Ulum, hingga makam-makam para ulama besar seperti KH. Abdul Wahab Hasbullah, KH. Usman, KH. Abdul Hamid Hasbullah, KH. Abdul Fattah Hasyim, dan KH. Djamaluddin Ahmad.
Di setiap lokasi ini, hafidz-hafidzah dengan penuh kekhusyukan membacakan Al-Qur’an, dimulai dari juz 1 hingga 30 secara berurutan.
Salah satu majelis khotmil Quran dalam rangka dua abad PPBU Tambakberas Jombang
Keistimewaan dari kegiatan kali ini terletak pada cara penyelenggaraan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk pertama kalinya, acara Khatmil Qur’an digelar secara terpusat, menyatukan seluruh unsur pesantren dalam satu rangkaian besar yang penuh kekhidmatan.
Selama ini, majelis Khatmil Qur’an biasanya dilaksanakan secara terpisah di ribath-ribath masing-masing, namun pada perayaan dua abad ini, seluruh ribath disatukan dalam kebersamaan yang luar biasa.
Gus Abet menambahkan, “Selama ini, setiap ribath memiliki majelis Khatmil Qur’an sendiri-sendiri, tetapi tahun ini, kami menyatukan semuanya untuk merayakan dua abad berdirinya pesantren ini.”
Kegiatan Khatmil Qur’an ini tidak hanya menjadi ajang mempererat ukhuwah antara santri dan alumni, tetapi juga menjadi momen spiritual yang mendalam bagi setiap orang yang terlibat. Ini adalah bukti nyata betapa besar dan kokohnya ikatan yang terbentuk di antara generasi-generasi yang pernah dan masih berkiprah di pesantren ini.
Di tengah gegap gempita dunia modern, Pondok Pesantren Bahrul Ulum tetap menjadi tempat yang penuh berkah dan keberkahan, menghidupkan warisan spiritual yang terus berkembang dari satu generasi ke generasi berikutnya. [suf]
