Keutamaan Memperbanyak Membaca Al-Qur’an pada Bulan Ramadan

Keutamaan Memperbanyak Membaca Al-Qur’an pada Bulan Ramadan

Jakarta, Beritasatu.com – Al-Qur’an merupakan sumber dan panduan kepada umat Islam dalam menjalani arus kehidupan. Tuntutan terhadap Al-Qur’an perlu dititikberatkan oleh setiap manusia karana di dalamnya telah tersedia manual dalam memahami ajaran Islam yang sebenar-benarnya. Sebagaimana sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari Zaid bin Tsabit beliau berkata, Rasulullah SAW telah bersabda:

“Aku tinggalkan pada kalian dua pusaka; kitabullah dan ahli baitku, keduanya tidak akan berpisah hingga keduanya bertemu denganku di hawd (telaga)”. (Hadith Zaid bin Thabit, No 22067).

Pada bulan Ramadan banyak umat muslim yang mengisi waktu dengan membaca Al-Qur’an. Selain karena Ramadan adalah bulan turunnya Al-Qur’an, akan tetapi pada bulan mulia ini semua amal ibadah pahalanya berlipat ganda. Membaca Al-Qur’an pada bulan Ramadan adalah suatu kebiasaan dan aktivitas ibadah yang diajarkan oleh syariat. Hal ini sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam pada bulan Ramadan. Sebagaimana hadis berikut:

وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ

“Jibril menemuinya pada tiap malam malam bulan Ramadan, dan dia (Jibril) bertadarus Al-Qur’an bersamanya.” (HR Bukhari No. 3220)

Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah yang pahalanya berlipat sebagaimana yang dijelaskan di dalam surah Faatir ayat 29:

اِنَّ الَّذِيۡنَ يَتۡلُوۡنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنۡفَقُوۡا مِمَّا رَزَقۡنٰهُمۡ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرۡجُوۡنَ تِجَارَةً لَّنۡ تَبُوۡرَۙ‏  ٢٩

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an) dan melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi, agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.” (Faatir: 29).

Keutamaan Membaca Al-Qur’an pada Bulan Suci Ramadan 

Menurut Ibnu Rajab al-Hanbali (w1393 M), ulama besar yang dalam bidang aqidah bermazhab Asy’ariyah dan dalam bidang fiqih bermazhab Hanbali, menuturkan bahwa hadis ini menunjukkan kesunahan bertadarus Al-Qur’an pada malam bulan Ramadan secara berjemaah. Dalam kitab Bughyah al-Insan fi Wadza’if Ramadhan, Ibnu Rajab menyatakan:

و دل الحديث أيضا على استحباب دراسة القرآن في رمضان والاجتماع على ذلك، وعرض القرآن على من هو أحفظ له، وفيه دليل على استحباب الإكثار من تلاوة القرآن في شهر رمضان

Artinya: Hadis ini juga menunjukan kesunahan bertadarus Al-Qur’an pada bulan Ramadan secara berjemaah. Menyetorkan Al-Qur’an kepada orang yang lebih hafal darinya. Hadis ini sekaligus menunjukkan kesunahan memperbanyak membaca Al-Qur’an pada bulan Ramadan (Ibnu Rajab, Bughyah al-Insan fi Wadza’if Ramadhan, halaman 42). Ibnu Rajab melanjutkan, hadis Ibnu Abbas di atas menunjukkan bahwa Rasulullah SAW setor Al-Qur’an kepada Malaikat Jibril pada malam hari di bulan Ramadan. Oleh sebab itu, memperbanyak baca Al-Quran disunahkan pada malam hari di bulan Ramadan.

Selain daripada itu, ada banyak keutamaan Ketika membaca Al-Qur’an pada bulan Ramadan, antara lain:

Pemberi syafaat di hari kiamat

Masih dalam sumber yang sama, keutamaan bagi umat yang membaca Al-Quran dengan mengingat makna dan kandungannya kemudian mengamalkan isinya, maka orang tersebut akan mendapatkan syafaat di hari kiamat.

عن أبي أمامة رضي الله عنه قال سمعتُ رسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقولُ اقْرَوُا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمِ القِيامَةِ شَفِيعاً لأصحابه رواه مسلم

Artinya: Dari Abu Umamah r.a., katanya “Saya mendengar Rasulullah SAW  bersabda: Bacalah olehmu semua akan Al-Qur’an itu, sebab Al-Qur’an itu akan datang pada hari kiamat sebagai sesuatu yang dapat memberikan syafaat, yakni pertolongan kepada orang-orang yang mempunyainya.” (HR Muslim).

Kemudian dalam hadis lain turut disebutkan.

وعَن النَّوَّاسِ بنِ سمعان رضي الله عنه قال سمِعتُ رسول اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقولُ يُؤْتِي يَوْمَ القِيامَةِ بِالْقُرْآنِ وَأَهْلِهِ الذين كانُوا يَعْمَلُونَ بِهِ في الدُّنْيَا تَقَدُمهُ سورة البَقَرَةِ وَآلَ عِمْرَانَ تحَاجَّانِ عَنْ صاحِبِهِمَا رواه مسلم

Artinya: Dari An-Nawwas bin Sam’an r.a., katanya “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Al-Qur’an itu akan didatangkan pada hari kiamat nanti, demikian pula ahli-ahli Al-Qur’an, yaitu orang-orang yang mengamalkan Al-Qur’an itu di dunia didahului oleh surat Al-Baqarah dan surat Ali-Imran. Kedua surat ini menjadi hujjah untuk keselamatan orang yang mempunyainya, yakni membaca, memikirkan, dan mengamalkan.” (HR Muslim).

 Al-Qur’an Datangi Orang yang Membaca dan Mengamalkannya

عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّوَّاسَ بْنَ سَمْعَانَ الْكِلَابِيَّ يَقُولُا سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْه وَسَلَّمَ يَقُولُ يُؤْتَى بِالْقُرْآنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَهْلِهِ الَّذِينَ كَانُوا يَعْمَلُونَ بِهِ تَقْدُمُهُ سُورَةُ الْبَقَرَةِ وَآلُ عِمْرَانَ وَضَرَبَ لَهُمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةَ أَمْثَالٍ مَا نَسِيتُهُنَّ بَعْدُ قَالَ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ ظُلَّتَانِ سَوْدَاوَانِ بَيْنَهُمَا شَرْقٌ أَوْ كَأَنَّهُمَا حِزْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ عَنْ صَاحِبِهِمَا

Dari Jubair bin Nufair ia berkata, saya mendengar An Nawwas bin Saman Al Kilabi berkata; Saya mendengar Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Al Qur`an akan didatangkan pada hari kiamat bersama Ahlinya yang telah beramal dengannya, dan yang pertama kali adalah surat Al Baqarah dan Ali Imran.” Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberikan tiga permisalan terkait dengan keduanya, aku tidak akan melupakannya setelah itu. yakni: “Seperti dua tumpuk awan hitam yang diantara keduanya terdapat cahaya, atau seperti dua kelompok burung yang sedang terbang dalam formasi hendak membela pembacanya.” ( HR. Muslim ) [ No.805 Syarh Shahih Muslim] Shahih.

Memperoleh Ketenangan dan Dinaungi Malaikat

Keutamaan tersebut sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Abu Hurairah Ra.

وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ الله، يَتلُونَ كِتَابَ اللهِ، وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكينة، وغَشِيتْهُمُ الرَّحْمَةَ وَحَفَتُهُمُ الْمَلَائِكَةَ، وَذَكَرَهُمُ الله فيمَنْ عِنْدَهُ. رواه مسلم

Artinya: “Tidaklah suatu kaum berkumpul di satu rumah di antara rumah-rumah Allah (masjid), kemudian mereka membaca kitab Allah (Al-Qur’an) dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun atas mereka sakinah (ketenangan) dan Allah meliputi mereka dengan rahmat, mereka akan dinaungi para malaikat, dan Allah akan membanggakan mereka di hadapan para malaikat.” (HR Muslim).

Pahala Satu Huruf Dibalas 10 Kebaikan

Hal tersebut sebagaimana termaktub dalam salah satu riwayat hadis berikut:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
 

Artinya: “Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الٓمٓ (Alif Lam Mim) satu huruf, melainkan Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf.” (HR Tirmidzi).

Ditempatkan oleh Allah Swt di Surga

Dikutip dari buku Ramadan Ensiklopedis karya Prof Dr Abdul Pirol dan Abdul Mutakabbir, orang yang senantiasa membaca Al-Qur’an akan diberikan jaminan oleh Allah Swt di surga-Nya. Sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah berikut.

أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: “من قرأ القرآن واستظهره وحفظه أدخله الله الجنة وشفعه في عشرة من أهل بيته كلهم قد وجبت لهم النار
 

Artinya: “Sesungguhnya Nabi SAW bersabda, barangsiapa membaca Al-Qur’an, menampakkannya dan menghafalnya, maka Allah akan memasukkannya ke surga dan memberikan syafaat sepuluh penghuni rumahnya sekaligus melindungi mereka dari neraka.” (HR Ibnu Majah).

Kini, umat muslim dapat dengan mudah mengamalkan Al-Qur’an di bulan Ramadan untuk meraih keutamaan-keutamaan tersebut. Cara terbaik saat mengamalkan Al-Qur’an, yaitu dengan membaca dan memahami isi kandungannya.

Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI).