Yogyakarta, Beritasatu.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyoroti antusiasme masyarakat dalam menyambut Tahun Baru 2025 yang sering diwarnai dengan euforia. Ia mengingatkan pentingnya menjadikan momentum ini sebagai ajang refleksi diri untuk melangkah lebih baik.
“Ketika hari yang dinantikan itu tiba, tidak sedikit yang euforia, seakan menemukan sesuatu yang membahagiakan. Hingga batas tertentu hal itu manusiawi karena manusia memiliki sifat dasar suka kesenangan yang bersifat inderawi atau duniawi,” ujar Haedar pada Selasa (31/12/2024) di Yogyakarta.
Haedar mengajak masyarakat untuk bertanya kepada diri sendiri tentang makna dari perayaan tersebut.
“Untuk apa menyambut Tahun Baru dengan euforia, terlebih disertai pesta pora hingga berlebihan? Bukankah datangnya Tahun Baru dan lepasnya tahun lama sejatinya usia setiap orang berkurang satu tahun?” ungkapnya.
Ia mengimbau momen pergantian tahun sebaiknya dijadikan kesempatan untuk memperbaiki diri dan mempersiapkan bekal kehidupan di akhirat, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Al-Ashr.
“Tuhan bersumpah demi waktu dalam ‘Al-Ashr’. Manusia akan merugi kecuali mereka yang beriman dan beramal saleh, serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran (QS Al-Ashr: 1-3),” kata Haedar, mengutip ayat tersebut.
Selain itu, Haedar mengingatkan sabda Nabi tentang tiga perkara yang akan menyertai manusia di Hari Akhir: amal jariyah, anak shaleh yang mendoakan orangtuanya, dan ilmu yang bermanfaat.
“Karenanya, sangat bijaksana jika kehadiran Tahun Baru disambut dengan kesadaran diri yang utama untuk memperbaiki langkah yang salah di tahun lalu dan berbuat yang baik di tahun depan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya mengganti jejak negatif dengan langkah-langkah positif dan bermakna.Haedar turut menyinggung pesan Presiden Prabowo Subianto pada perayaan Natal yang menyerukan pertobatan bagi mereka yang melakukan kesalahan, termasuk koruptor.
“Pesan penting tersebut mengandung makna mendalam, tinggalkan hal-hal buruk dan salah, serta lakukan jejak baru yang benar dan baik dalam kehidupan kebangsaan,” tegas Haedar.
Mengakhiri pesannya, Haedar mengajak masyarakat untuk mengedepankan nilai-nilai kejujuran, kerja keras, dan kemandirian dalam menyongsong tahun baru. Ia juga memberikan pesan khusus kepada kaum muda, terutama generasi milenial dan gen Z.
“Utamakan kepercayaan pada diri sendiri, kegigihan, dan etos kemajuan seraya jauhi hidup serba menerabas dan instan. Masa depan tergantung pada jejak masa kini dan awal Tahun Baru 2025 adalah langkah angkatan pertama memulai hidup dengan etos kemajuan meraih keberhasilan yang bermakna!” pungkas Haedar.
