Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra menegaskan human metapneumovirus (HMPV) bukanlah virus baru.
“HMPV ini berbeda dengan Covid-19 yang merupakan new emerging disease. Virus ini sebenarnya lebih masuk kategori reemerging disease karena sudah dikenal sejak tahun 2001,” ujar Hermawan, Senin (13/1/2025).
Menurut Hermawan, meskipun HMPV pertama kali ditemukan di Tiongkok, publikasi awal terkait virus ini justru berasal dari Belanda.
Di Indonesia sendiri, kasus HMPV sebenarnya sudah ada, tetapi deteksi terhadap virus ini masih terbatas.
“Ketika kasus ini merebak kembali di China, sebenarnya di Indonesia juga sudah ada, hanya persoalan deteksi yang membutuhkan tes cepat molekuler atau genome sequencing,” tambahnya.
Oleh karena itu, ia menegaskan agar masyarakat dan pemerintah tak perlu khawatir berlebihan dengan wabah virus ini.
Namun demikian, Hermawan tetap menyoroti pentingnya meningkatkan screening di pelabuhan udara dan laut, khususnya bagi pelancong dari negara yang tengah mengalami lonjakan kasus.
“Screening ini penting agar kita dapat mendeteksi lebih awal dan memetakan penyebaran kasus,” jelasnya terkait virus HMPV.
Hermawan menjelaskan bahwa HMPV memiliki kemiripan dengan virus penyebab Covid-19 karena sama-sama berbasis RNA. “RNA itu genetiknya satu helai pendek sehingga mudah menempel dan bereplikasi saat bertemu dengan sel manusia. Inilah yang membuat penularannya cepat,” terangnya.
Meski tingkat penularannya tinggi, Hermawan menegaskan, bahwa tingkat keparahan (severity) kasus HMPV tergolong rendah.
“Peta risiko epidemiologi menunjukkan virus ini kemungkinan sudah menyebar di Indonesia, tetapi tidak menimbulkan dampak kesehatan yang signifikan,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa daya tahan tubuh (imunitas) menjadi kunci utama melawan virus ini. “Kalau antibodi kita lebih siap, sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Respons tubuh seperti demam, panas, atau batuk hanyalah tanda bahwa tubuh sedang bertarung melawan virus,” ungkapnya.
Dalam menghadapi HMPV, Hermawan mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan kebiasaan sehat yang sudah diajarkan selama pandemi Covid-19.
“Waspada itu penting, tetapi tidak perlu khawatir berlebihan. Jagalah perilaku kesehatan, terutama di tengah perubahan cuaca seperti sekarang,” pesannya.
Dengan tingkat keparahan yang rendah dan pencegahan melalui imunitas tubuh yang baik, Hermawan optimistis bahwa virus HMPV tidak akan menjadi ancaman serius bagi masyarakat.
