Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kesaksian Eks Sandera: Kami Lebih Takut Bom-bom Israel daripada Hamas

Kesaksian Eks Sandera: Kami Lebih Takut Bom-bom Israel daripada Hamas

Jakarta, CNN Indonesia

Warga Israel yang pernah menjadi sandera Hamas mengungkapkan ketakutan mereka terhadap bom-bom militer Israel selama diculik di terowongan bawah tanah di Jalur Gaza.

Kengerian itu diungkapkan eks sandera ketika bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Salah satu warga mengaku pada masa penyanderaan itu ia merasa lebih takut akan serangan bom Israel daripada Hamas.

“Hari-hari di tahanan sangat mengerikan. Kami ada di dalam terowongan dan takut bukan karena Hamas, melainkan justru Israel yang mungkin membunuh kami,” ujar salah satu mantan sandera Hamas kepada Netanyahu, seperti diberitakan Al Jazeera pada Rabu (6/12).

Keluarga sandera lain juga menyampaikan keresahan terhadap serangan Israel ke terowongan bawah tanah di Gaza. Salah satu warga yang suaminya hingga kini masih disandera Hamas menuding Israel menyerang terowongan yang menjadi lokasi penyanderaan.

Ia juga mengaku khawatir dengan nasib suaminya jika Israel benar-benar membanjiri terowongan dengan air laut.

“Anda mengebom rute terowongan persis di mana [para sandera] berada,” ujar warga tersebut.

Keresahan itu diungkapkan keluarga sandera di tengah rencana Israel membanjiri terowongan bawah tanah yang ditengarai dipakai Hamas di Gaza. Pasukan Israel diklaim tengah mengatur pompa air dari laut untuk diarahkan ke terowongan-terowongan Hamas.

Dalam laporan Wall Street Journal yang dikutip Reuters, Senin (4/12), pembangunan sistem pompa air sudah dikerjakan sejak pertengahan November lalu.

Setidaknya ada lima pompa dengan saluran sepanjang 1,6 kilometer yang dibangun di sisi utara kamp pengungsi Al Shati.

“Pompa itu mampu mengalirkan ribuan meter kubik air per jam dan bisa membanjiri terowongan dalam hitungan pekan,” tulis laporan Wall Street Journal seperti diberitakan Reuters.

Sampai saat ini, belum ada kejelasan apakah pompa tersebut akan aktif sebelum para sandera dilepaskan. Pasalnya, pihak Hamas menyebut sandera disebut berada di terowongan-terowongan tersebut.

Sementara itu, pihak Israel Defense Force (IDF) membantah memiliki rencana membanjiri terowongan dengan air. IDF mengklaim bakal menghentikan operasi Hamas dengan berbagai cara.

“IDF beroperasi untuk membongkar taktik Hamas melalui berbagai cara menggunakan alat-alat militer berteknologi,” demikian tulis IDF.

Sejauh ini belum ada keputusan yang diambil oleh pihak Israel. Kendati demikian gempuran Israel ke Gaza terus berlanjut sejak gencatan senjata berakhir pada Jumat (1/12) lalu.

(frl/bac)