Kerangka Diduga Bocah Alvaro Kiano yang Hilang Ditemukan, Polisi Tunggu Hasil DNA

Kerangka Diduga Bocah Alvaro Kiano yang Hilang Ditemukan, Polisi Tunggu Hasil DNA

Sebelumnya, Alvaro Kiano Nugroho hilang tanpa jejak, bocah berusia 6 tahun tak tampak batang hidungnya sejak Rabu sore, 6 Maret 2025. Kakek Alvaro, Tugimin bersama pihak keluarga terus mencari ke sana-kemari namun, hingga kini belum juga ada titik terang. 

Tugimin bercerita, langit biru mulai ditutupi awan hitam, pertanda waktu mau masuk magrib. Anak-anak berlarian ke Masjid Jami Al-Muflihun di kawasan Pesanggrahan. Begitu pun Alvaro, dia pamit ke masjid, katanya mau buka puasa dan salat maghrib. 

Dia pergi mengenakan kaos dan celana panjang. Tapi karena masih menunggu waktu buka, Alvaromain dulu sama teman-temannya di lantai dua. Tapi siapa sangka, sejak saat itu, Alvaro tak pernah kembali ke pangkuan sang kakek.

“Biasanya habis salat Maghrib cucu saya itu pulang, ternyata ini enggak pulang Enggak pulang saya enggak punya curiga gimana-gimana,” kata Tugimin memulai perbincangan dengan Liputan6.com, Selasa (22/4/2025).

Tugimin mulai kasak-kusuk mencari informasi. Belakang dia dapat informasi, ada pria misterius sempat mencari-cari Alvaro di Masjid. Tugimin mengulang kembali penuturan si marbot yang sempat berbincang dengan pria misterius.  

“Pak, mau nyari siapa?” tanya marbot curiga.

“Saya mau nyari anak saya. Alvaro. Biasanya salat di sini,” kata si pria, menurut cerita marbot ke Pak Tugimin.

Si marbot mengiyakan, kalau anak yang dicari memang lagi main di atas. Tapi tak lama setelah itu, Alvaro dinyatakan hilang.

“Jam 17:30 WIB itu ada yang nanya ke Marbot Ada orang datang ke Masjid Menanyakan sama Marbot Ditegur sama Marbot,” ujar Tugimin.

Tugimin mulai panik. Terlebih, waktu sudah menunjukkan pukul 21.30, tapi tak ada tanda-tanda anaknya akan kembali.

“Karena biasanya kalau enggak pulang itu main bola sama teman-temannya di depan,” ujar dia.

“Ternyata sampai setengah 10 itu kok belum pulang,” timpalnya lagi.

Malam itu juga, Tugimin langsung menyisir sekitar pemukiman, bertanya ke tetangga, ke RT sebelah. Namun hasilnya nihil. 

“Kita tanya enggak ada yang tahu semua,” ucap dia.

Sampai akhirnya, sekitar pukul 10 malam, Tugimin menyambangi ke Polsek Pesanggrahan untuk membuat laporan orang hilang. Tapi karena aturannya harus menunggu 1×24 jam, ia pun diminta kembali keesokan harinya.

Besoknya, Tugimin balik lagi. Kali ini diarahkan ke Polres Jakarta Selatan karena menyangkut anak di bawah umur.

“Setengah 12 Itu baru selesai laporan,” ucap dia.