Kepala Sering Terasa Berat saat Pagi? Waspada Kolesterol Tinggi

Kepala Sering Terasa Berat saat Pagi? Waspada Kolesterol Tinggi

JAKARTA – Keluhan kepala terasa berat saat bangun tidur di pagi hari seringkali dianggap sebagai akibat kurang tidur atau stres. Namun, tahukah Anda kondisi ini bisa menjadi sinyal awal adanya gangguan kesehatan yang lebih serius, salah satunya kadar kolesterol yang tinggi?

Meski gejala ini tidak bisa dijadikan acuan, sejumlah penelitian menyebutkan adanya keterkaitan antara sakit kepala dan peningkatan kolesterol dalam tubuh.

Kolesterol tinggi sering dijuluki sebagai ‘silent killer’, karena tidak menunjukkan gejala yang mencolok. Artinya, seseorang bisa saja memiliki kadar kolesterol yang sangat tinggi tanpa pernah merasakan keluhan berarti, hingga akhirnya mengalami komplikasi serius seperti serangan jantung atau stroke. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk mengetahui kadar kolesterol secara akurat adalah melalui pemeriksaan laboratorium.

Meski begitu, beberapa orang mengaku merasakan perubahan fisik tertentu seperti rasa berat di kepala, terutama saat pagi hari. Hal ini menimbulkan pertanyaan, adakah hubungan langsung antara kolesterol tinggi dan sakit kepala?

Meskipun belum ada bukti ilmiah yang secara tegas menyatakan bahwa kolesterol tinggi secara langsung menyebabkan sakit kepala, sejumlah studi menunjukkan korelasi yang menarik antara keduanya.

Salah satu penelitian yang cukup terkenal dilakukan pada tahun 2015 dengan judul Correlation between Migraine Severity and Cholesterol Levels. Studi ini menemukan adanya hubungan positif yang signifikan antara tingkat keparahan migrain dengan kadar kolesterol total maupun LDL (kolesterol jahat).

Penelitian lain pada tahun 2011 juga menyoroti keterkaitan antara profil lipid darah dengan kejadian migrain. Dengan melibatkan 925 responden, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa individu dengan kadar kolesterol total yang lebih tinggi cenderung lebih sering mengalami migrain dibanding mereka yang kadar kolesterolnya normal.

Dr. Like Laffin, seorang ahli jantung dari Cleveland Clinic, menanggapi temuan-temuan ini dengan hati-hati.

“Kesimpulan umumnya memang ada kaitan jika bicara soal sakit kepala migrain,” kata Like Laffin, MD, dikutip dari laman Cleveland Clinic.

Namun, Dr. Laffin juga menegaskan bahwa keterkaitan tersebut belum bisa dijadikan bukti bahwa kolesterol adalah penyebab utama munculnya sakit kepala. Menurutnya, belum ada dasar ilmiah yang kuat yang dapat menyatakan hubungan kausal langsung antara keduanya.

“Otak mempunyai kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dengan tekanan darah dalam waktu singkat. Namun jika meningkat, maka sakit kepala bisa muncul,” jelasnya.

Hal yang perlu dipahami, kolesterol tinggi kerap kali berjalan seiring dengan tekanan darah tinggi, dan keduanya merupakan faktor risiko utama untuk atherosclerosis atau penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan plak.

Ketika plak kolesterol menumpuk di dinding arteri, tekanan darah bisa naik karena aliran darah menjadi tidak lancar. Kondisi inilah yang kemudian dapat memicu munculnya sakit kepala, terutama jika terjadi di pembuluh darah otak.

Lebih lanjut, kombinasi kolesterol tinggi dan hipertensi juga meningkatkan risiko terjadinya stroke, sebuah kondisi gawat darurat yang sering diawali dengan keluhan seperti sakit kepala hebat dan mendadak.

Meski belum terbukti menjadi penyebab langsung, adanya keluhan seperti kepala berat di pagi hari tetap patut diwaspadai, apalagi jika disertai dengan gejala lain seperti mudah lelah, nyeri dada, atau gangguan penglihatan.

Pemeriksaan kadar kolesterol secara berkala sangat penting, terutama bagi individu dengan faktor risiko seperti obesitas, riwayat keluarga, merokok, atau pola makan tidak sehat.

Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, menghindari makanan tinggi lemak jenuh, rutin berolahraga, serta memeriksakan diri ke dokter bisa menjadi langkah awal untuk mencegah komplikasi akibat kolesterol tinggi.