JAKARTA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memastikan anggaran per porsi untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tahun depan tetap Rp10.000.
Dadan menegaskan, kenaikan total anggaran pada 2026 bukan disebabkan oleh perubahan biaya per porsi, melainkan jumlah penerima manfaat yang sudah melonjak sejak awal tahun.
“(Biaya per porsi) tetap, hanya masalah penerima manfaatnya yang banyak,” ujar Dadan di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 15 Agustus.
Pada tahun ini, pemerintah menyiapkan Rp171 triliun untuk MBG. Namun, BGN memperkirakan penyerapan hanya Rp121 triliun karena program baru dimulai pada 6 Januari 2025 dengan sekitar 300.000 penerima manfaat.
Angka itu bertambah secara bertahap hingga diproyeksikan mencapai 82,9 juta orang pada akhir tahun.
Menurut Dadan, pada 2026, jumlah penerima manfaat akan langsung berada di angka 82,9 juta sejak awal tahun.
Dia menambahkan, jumlah tersebut bisa sedikit berubah jika ada penyesuaian kelompok sasaran.
“Nanti kami lihat apakah ada penambahan ibu hamil, apakah ada penambahan anak balita. Tapi setiap kali ada tambah, kan, yang ini lepas. Jadi, kemungkinan tidak akan terlalu banyak berubah,” ucapnya.
Dengan jumlah penerima manfaat penuh sejak awal tahun, Dadan memastikan nilai per porsi tetap sama pada 2026.
“Tidak ada perubahan pagu apapun terkait dengan porsi makan. Jadi, ini murni karena jumlah penerima manfaat memang sudah dalam jumlah besar,” terang Dadan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan pemerintah akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp335 triliun untuk program MBG) tahun depan.
“Anggaran MBG tahun 2026 kami alokasikan sebesar Rp335 triliun,” ucap dia dalam pidato Nota Keuangan dan RAPBN 2026 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, 15 Agustus.
Melalui MBG, sambung Prabowo, pemerintah ingin memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses pada makanan bergizi. Sehingga, bisa membantu mengatasi permasalahan stunting di Indonesia.
“Generasi unggul lahir dari tubuh yang sehat dengan gizi terpenuhi. Kan hilangkan stunting dalam waktu secepat-cepatnya. Program MBG telah dilaksanakan di seluruh provinsi dan terus dibangun agar menjangkau seluruh pelosok negeri,” tuturnya.
Prabowo bilang, program itu ditargetkan mampu menjangkau 82,9 juta penerima manfaat. Terdiri dari siswa, ibu hamil dan balita. Dia menyebut, kelompok tersebut akan menerima manfaat asupan gizi optimal melalui satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang dibangun di seluruh pelosok negeri.
