Kenapa Malam Lailatul Qadar Dirahasiakan? Ini Tandanya

Kenapa Malam Lailatul Qadar Dirahasiakan? Ini Tandanya

Jakarta, Beritasatu.com – Lailatul Qadar (Lailatulqadar) adalah malam penuh keistimewaan yang menjadi dambaan setiap muslim dalam bulan Ramadan. Malam ini disebut dalam Al-Qur’an sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan (QS Al-Qadr: 3), menjadikannya kesempatan luar biasa untuk meraih pahala dan keberkahan.

Namun, Allah Swt merahasiakan kapan tepatnya Lailatul Qadar terjadi. Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan di kalangan umat Islam. Mengapa malam yang begitu agung ini tidak diberi kepastian dalam kalender?

Hikmah di Balik Dirahasiakannya Malam Lailatul Qadar

Salah satu alasan utama mengapa waktu pasti Lailatul Qadar tidak diungkap adalah agar umat Islam semakin giat dalam beribadah sepanjang bulan Ramadan, terutama pada sepuluh malam terakhir.

Jika malam ini ditentukan dengan jelas, kemungkinan besar banyak orang hanya akan beribadah pada malam tersebut dan mengabaikan malam-malam lainnya. Oleh karena itu, dengan tetap menyembunyikan waktunya, Allah Swt mendorong umat Islam untuk meningkatkan ibadah mereka secara konsisten.

Bahkan, dalam berbagai riwayat, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh dalam mencari malam istimewa ini. Aisyah RA meriwayatkan ketika memasuki sepuluh malam terakhir Ramadan, Rasulullah SAW meningkatkan ibadahnya, membangunkan keluarganya, dan menghidupkan malam-malam tersebut dengan doa serta zikir.

Selain itu, kerahasiaan ini juga berfungsi sebagai ujian keimanan. Bagi mereka yang benar-benar mengharapkan rahmat dan ampunan Allah Swt, ketidakpastian ini menjadi motivasi untuk lebih bersungguh-sungguh dalam mencari malam penuh berkah tersebut.

Tanda-tanda Lailatul Qadar dalam Hadis

Meskipun waktu pastinya tidak diketahui, Rasulullah SAW memberikan beberapa petunjuk mengenai tanda-tanda Lailatul Qadar. Salah satu tanda yang paling dikenal adalah keadaan alam yang berbeda dari malam-malam biasanya.

Dalam sebuah hadis, Ubay bin Ka’ab RA meriwayatkan Rasulullah Saw bersabda:

أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا

Artinya: “Dan tandanya, matahari terbit pada pagi harinya dengan cerah tanpa sinar yang menyilaukan”. (HR Muslim, Nomor 762)

Beberapa ulama juga menyebutkan tanda-tanda lain yang sering muncul di malam Lailatul Qadar, seperti suasana yang lebih tenang, tidak terlalu panas maupun terlalu dingin, serta perasaan ketenangan yang dirasakan oleh mereka yang beribadah pada malam itu.

Makna Spiritual di Balik Kerahasiaan Lailatul Qadar

Selain sebagai ujian, dirahasiakannya malam Lailatul Qadar juga menunjukkan kebesaran dan kehendak Allah Swt dalam menentukan takdir hamba-Nya. Banyak pendapat mengenai kapan malam ini terjadi, ada yang meyakini di awal Ramadan, di sepuluh malam terakhir, atau hanya di malam-malam ganjil dalam periode tersebut.

Namun, ketidakpastian ini justru menjadi bentuk kasih sayang Allah Swt agar manusia terus berusaha dan berharap mendapatkan keberkahan malam tersebut.

Imam al-Subki dalam kitab “al-Halabiyyat” bahkan menyebutkan Lailatul Qadar disembunyikan dari Rasulullah Saw sendiri. Oleh karena itu, jika seseorang merasa telah mendapatkan malam ini, disunahkan untuk merahasiakannya sebagai bentuk ketundukan terhadap kehendak Allah Swt.

Pada akhirnya, Lailatul Qadar bukan sekadar malam yang penuh keberkahan, tetapi juga momentum bagi setiap muslim untuk memperbaiki diri, memperdalam keimanan, dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Dengan meningkatkan ibadah sepanjang bulan Ramadan, terutama pada sepuluh malam terakhir, setiap muslim berpeluang meraih keberkahan Lailatul Qadar, bahkan jika mereka tidak mengetahui secara pasti kapan malam tersebut terjadi.