Kenali Sejumlah Gejala Dominan Penyakit Gagal Ginjal, Waspada jika Demam hingga Nafsu Makan Hilang

23 October 2022, 10:10

PIKIRAN RAKYAT – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa angka kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (Acute Kidney Injury/AKI) mulai melonjak sejak Agustus 2022. Diketahui, pada Agustus 2022, kasus gagal ginjal akut (AKI) tercatat naik menjadi 36 kasus. Kemudian, pada September, pasien gagal ginjal naik menjadi 78 jiwa dan pada Oktober sebanyak 110 jiwa. “Kasusnya meningkat sejak Agustus 2022. Memang kasus gagal ginjal pada situasi normal terjadi tidak pernah tinggi, sebulan biasanya satu hingga lima kasus, tapi kami lihat di Agustus, naik 36 kasus,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Sabtu, 22 Oktober 2022. Baca Juga: Isa Zega Tuding Bunda Corla Sempat Pansos: Dia Nantangin Setahun Lalu Berdasarkan keterangan Budi Gunadi, terdapat sejumlah gejala yang paling dominan terjadi pada pasien gagal ginjal akut progresif atipikal. Beberapa gejala tersebut di antaranya adalah sebagai berikut ini; – Demam dialami oleh 202 pasien, – Mual dialami oleh 129 pasien – Kehilangan nafsu makan dialami oleh 123 pasien, – Volume urin berkurang terjadi pada 29 persen pasien. Baca Juga: Kasus Penusukan Kembali Terdengar, Remaja di Bogor Ditikam Orang Tak Dikenal Tak hanya itu, sejumlah pasien gagal ginjal akut juga mengalami gejala lain, seperti, muntah, ISPA, diare, nyeri perut, dehidrasi dan pendarahan. Menurut data yang diungkapkan oleh Budi Sadikin mencatat bahwa angka kematian akibat gagal ginjal akut mencapai 55 persen dengan jumlah 133 pasien. “Enam puluh persen persen pasien memiliki derajat keparahan stadium 3. Angka kematian mencapai 55 persen dari jumlah pasien yang dirawat,” ujarnya. Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Kota Bandung yang Instagramable dan Cocok Buat Hunting Foto Adapun, pasien meninggal akibat gangguan ginjal tersebut didominasi oleh anak-anak dengan rentan usia 1 hingga 5 tahun sebanyak 153 kasus. Kemudian, kelompok umur 6 hingga 10 tahun yang mencapai angka 37 kasus. Lalu, kelompok umur kurang dari 1 tahun sebanyak 26 kasus. Terakhir, gangguan ginjal menyebabkan 25 jiwa dengan rentan umur 18 hingga 25 tahun meninggal dunia. Oleh karena tingginya kasus gangguan ginjal akut tersebut, membuat Kementerian Kesehatan akan mendatangkan 200 vial obat Fomepizole injeksi ke Indonesia dari dua negara tetangga. “Obatnya memang di Indonesia tidak punya. Kemarin didatangkan dari Singapura, saya baru kontak rekan saya Menteri Kesehatan Singapura dan Australia, karena yang paling dekat,” ucap Menkes. Rencananya, setiap pasien gagal ginjal akut akan menerima satu vial obat dengan dosis injeksi sebanyak 1,5 ml. “Satu orang satu vial, ada beberapa kali injeksi tapi bisa cukup satu vial. Supaya cepat kita datangkan dulu. Kalau ada, bisa didatangkan malam ini juga sehingga bisa segera didistribusikan ke rumah sakit,” tuturnya, melanjutkan penjelasan.***

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi