Merangkum Semua Peristiwa
Indeks
Voi.id  

Kenali Perbedaan Sakit Perut Akibat Virus atau Keracunan Makanan

Kenali Perbedaan Sakit Perut Akibat Virus atau Keracunan Makanan

JAKARTA – Gangguan pada perut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pengolahan makanan yang tidak tepat hingga paparan virus yang berpindah melalui makanan atau permukaan yang terkontaminasi.

Menurut laman Well and Good, ada lebih dari 250 jenis keracunan makanan, dengan beberapa bakteri umum yang berperan sebagai penyebab, seperti Salmonella, E. coli, Listeria, Staphylococcus, Campylobacter, dan Shigella.

Di sisi lain, gangguan perut juga bisa disebabkan oleh infeksi virus seperti norovirus, yang hidup dalam tinja dan muntahan orang yang terinfeksi dan dapat berpindah melalui tangan atau permukaan yang terkontaminasi.

Gejala yang sering muncul akibat keracunan makanan atau infeksi virus termasuk diare, mual, muntah, sakit perut, kram, dan terkadang disertai demam.

Menurut ahli gastroenterologi, Dr. Elena Ivanina, perbedaan utama antara gangguan perut akibat keracunan makanan dan infeksi virus terletak pada waktu munculnya gejala. Keracunan makanan biasanya menunjukkan gejala dalam beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, sementara infeksi virus, seperti norovirus, memiliki masa inkubasi lebih lama, biasanya antara 24 hingga 48 jam.

Keracunan makanan umumnya berlangsung sekitar 24 jam, tetapi durasinya dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya, terutama jika disebabkan oleh parasit yang lebih tahan lama atau jika seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Norovirus, yang sangat menular, bisa menyebar dengan cepat. Untuk menghindari penyebaran, sangat penting untuk membatasi kontak dengan orang lain, mencuci tangan dengan rutin, membersihkan permukaan yang sering disentuh (terutama di kamar mandi), dan menghindari menyiapkan makanan untuk orang lain hingga gejala hilang setelah 48 jam.

Meskipun sebagian besar kasus keracunan makanan dan gangguan perut akan sembuh dalam beberapa hari tanpa perlu pengobatan khusus, beberapa langkah sederhana di rumah dapat membantu mempercepat pemulihan.

Ini termasuk istirahat yang cukup, mengonsumsi cairan elektrolit, air, atau kaldu, serta makan makanan dengan sedikit serat seperti nasi putih, oatmeal, pisang, dan ayam. Sebaiknya hindari makanan yang mengandung banyak gula, lemak, susu, atau gluten yang dapat memperburuk gejala.

Untuk mencegah keracunan atau infeksi perut, Dr. Ivanina memberikan beberapa tips, seperti selalu mencuci tangan setelah menggunakan toilet sebelum menyiapkan makanan, tetap di rumah saat merasa tidak sehat, tidak mengonsumsi susu mentah, mencuci buah dan sayuran dengan baik sebelum dimakan, menjaga suhu lemari pendingin tetap rendah, memasak daging hingga matang sempurna, dan mencuci pisau setelah digunakan untuk memotong makanan mentah.