YOGYAKARTA – Penyakit asam urat merupakan masalah kesehatan yang sering dikaitkan dengan usia lanjut. Namun, faktanya asam urat juga dapat menyerang orang muda, bahkan remaja dan anak-anak. Kondisi ini muncul akibat tingginya kadar asam urat dalam darah yang kemudian mengendap di persendian.
Asam urat sendiri adalah produk sampingan alami dari metabolisme tubuh. Dalam kondisi normal, tubuh akan membuangnya melalui urin, namun jika jumlahnya berlebihan, asam urat akan membentuk kristal yang menumpuk di sendi. Kristal inilah yang memicu peradangan, rasa nyeri, hingga pembengkakan.
Tahapan Perkembangan Asam Urat
Penyakit asam urat tidak boleh dianggap sepele karena dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan tulang permanen. Karena itu penting untuk mengenali tahapan perkembangan asam urat agar penanganannya bisa dilakukan sedini mungkin. Berikut penjelasan empat tahapannya.
Tahap Asam Urat Tinggi (Hiperurisemia Asimtomatik)
Tahap pertama perkembangan asam urat disebut hiperurisemia asimtomatik. Pada kondisi ini, kadar asam urat dalam darah sudah mulai menumpuk dan mulai membentuk kristal, tetapi belum menimbulkan gejala. Kristal asam urat sebenarnya mulai terbentuk di sekitar sendi, terutama pada kaki.
Meskipun tanpa gejala, tahap ini sangat penting dikenali. Pemeriksaan kadar asam urat melalui tes darah menjadi satu-satunya cara untuk mengetahui kondisi ini. Jika tidak segera dikendalikan, risiko berkembang ke tahap berikutnya semakin besar.
Tahap Asam Urat Akut
Tahap kedua adalah saat penderita mulai merasakan gejala secara tiba-tiba. Serangan dapat muncul mendadak, biasanya pada malam hari, dengan gejala berupa nyeri, pembengkakan, atau kemerahan pada sendi. Sendi yang paling sering terkena adalah jempol kaki, pergelangan kaki, atau lutut.
Pada tahap ini, kristal asam urat dilepaskan ke cairan sendi dan memicu peradangan. Sel darah putih dalam cairan melepaskan zat inflamasi dan menyebabkan nyeri. Jika mengalami hal ini, segera temui dokter.
Tahap Asam Urat Interkritis
Tahap ketiga, asam urat interkritis yaitu fase ketika serangan mulai terjadi berulang. Setelah serangan pertama, sekitar 75 persen penderita akan mengalami serangan kedua dalam kurun waktu satu tahun. Namun pada sebagian orang, serangan lanjutan bisa muncul setelah beberapa bulan atau tahun.
Tahap ini menjadi fase transisi di mana penyakit terlihat tenang, namun sebenarnya kristal asam urat tetap menumpuk di dalam tubuh. Jika tidak diobati, serangan akan datang kembali dan bisa lebih sering terjadi. Pengobatan jangka panjang sangat dianjurkan untuk menurunkan kadar asam urat.
Tahap Asam Urat Kronis (Gout Tofaseus)
Tahap keempat adalah kondisi paling serius yang disebut asam urat kronis atau gout tophaseus. Pada tahap ini, timbunan kristal membentuk benjolan yang disebut tophi, biasanya muncul di jempol kaki, siku, atau sendi lainnya. Benjolan ini dapat terlihat jelas dan menimbulkan rasa sakit berkepanjangan.
Selain itu, kerusakan sendi mulai terjadi sehingga mobilitas penderita berkurang. Asam urat kronis biasanya dialami oleh orang yang bertahun-tahun tidak mendapatkan perawatan tepat. Jika dibiarkan, risiko komplikasi semakin meningkat.
Penyebab dan Cara Mengatasi Asam Urat
Penyebab utama penyakit ini adalah hiperurisemia, yaitu kadar asam urat berlebih dalam tubuh. Faktor pemicu meliputi konsumsi makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, makanan laut, alkohol, hingga gaya hidup tidak sehat. Faktor lain termasuk genetik, obesitas, hipertensi, dan diabetes.
Tidak ada obat yang benar-benar menyembuhkan asam urat, tetapi kondisi ini bisa dikendalikan. Langkah pengendalian meliputi konsumsi obat untuk mengurangi nyeri, menjaga pola makan dengan menghindari makanan tinggi purin, memperbanyak minum air, serta beristirahat cukup.
Konsumsi obat pengurang nyeri harus sesuai panduan resep dokter. Dengan pengobatan tepat, serangan dapat dicegah dan komplikasi jangka panjang dapat dihindari.
