Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kena Badai PHK, Adi Banting Setir Jadi Pedagang Sembako di CBL

Kena Badai PHK, Adi Banting Setir Jadi Pedagang Sembako di CBL

Jakarta

Kehidupan Adi Wijaya berubah 180 derajat usai tak lagi bekerja di perusahaan sparepart karena terkena badai PHK pada Pandemi COVID-19, 2020 lalu. Tak mau putus asa, Adi lantas banting setir untuk menjadi wirausahawan dengan menjual sembako di tepi Jalan Raya Kali CBL, Tambun Utara.

Wilayah yang belum ramai penduduk membuat tantangan tersendiri bagi pria yang akrab disapa Adi, namun jalan ini merupakan jalur bagi para pemancing yang akan mencari ikan di laut.

Selain itu sawah-sawah di kawasan ini perlahan berubah menjadi perumahan baru yang sebagian merupakan program rumah bersubsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Melihat ada peluang Adi tancap gas untuk membuka usaha dengan harapan kelak wilayah ini akan ramai oleh warga yang berlalu lalang.

“Sebelum buka warung saya kerja di PT Kawasan Bantargebang produksi sparepart, saya terkena PHK dapat pesangon, saya bangun warung pas 2020 pas covid. Ini jalur orang berangkat ke laut, ke pakis, marunda ke jakarta juga bisa. Berdekatan dengan rumah-rumah baru,” Cerita Adi Wijaya saat ditemui detikcom di warungnya Senin (17/3/2025).

Memang tak murah untuk membangun warung, Adi harus menggelontorkan dana pesangon dan tabungannya untuk membuat bisnis ini dapat berjalan. Jika dihitung total ia harus merogoh kocek hingga Rp 100 juta, itu pun ketersediaan warung belum lengkap.

Tak mau mengecewakan pembeli yang mampir, ia lantas mengajukan pinjaman dana KUR BRI senilai Rp 30 juta guna mendatangkan kebutuhan para pembeli yang datang ke warungnya.

“Saya punya KUR BRI karena modal kurang, jadi saat itu ambil dengan nominal Rp 30 juta, alhamdulillah cepat satu minggu cair diangsur sekitar 3 sampai 4 tahun,” lanjut Adi.

Tak hanya KUR, saat itu ia juga ditawari untuk membuka layanan Agen BRILink. Maklum warung Adi merupakan satu-satunya warung yang sudah beroperasi kala itu, meski transaksi belum begitu mendominasi namun cukup untuk menambah omzet harian. Perlengkapan warung yang semakin lengkap membuat warga tak ragu untuk belanja di warung Adi.

Warga asli Pulo Puter, Tambun Utara ini juga mengungkapkan perbedaan bekerja di perusahaan dan memiliki usaha sendiri. Baginya kecil besarnya pendapatan ia tetaplah bosnya, selain itu Adi juga dapat lebih dekat dengan keluarga. Ayah satu anak itu mengaku bisa mendapatkan omzet hingga Rp 1,5 juta dalam sehari.

“Kalau ngomongin duit, orang mau kerja atau mau usaha kalau sudah ketemu selahnya ibaratnya pelanggan sudah banyak enak-enak aja, bedanya kalau di PT gajinya segitu-segitu aja aturannya banyak, kalau usaha kita bebas. Omzet sehari Rp 1,5 juta,” lanjut Adi.

Semakin berjalannya waktu Adi terus berinovasi agar dapat menaikkan omzetnya, sebab tak hanya warung sembako Adi juga sempat membuka warung mie ayam bakso, konter HP, hingga es kelapa. Namun warung mie ayam bakso di samping warungnya tak ia teruskan karena cukup menyita waktu. Dengan semua usaha itu Adi kini merasakan pendapatan yang jauh dari penghasilannya di PT selama satu bulan.

“Pendapatan jauh melampaui dari gaji di PT, saya kerja dari tahun 2013 keluar 2020 gaji paling besar Rp 4 juta lemburan udah jarang. Kalo bahasa kata orang betawi kita kerja neter buat makan sama yang lain-lain saat itu ya kurang dah,” lanjut Adi.

Pinjaman KUR BRI yang dilakukannya untuk melengkapi warung kini berbuah hasil, pinjaman yang mudah dan cepat itu dikonfirmasi oleh Pimpinan Cabang BRI Bekasi Wisnu Aji Wibowo yang mengatakan BRI memiliki pengalaman mengenai pembiayaan di sektor mikro.

“Kita sudah berpengalaman dalam pembiayaan di sektor mikro, ketika syarat administrasi pinjaman KUR dan juga SLIK bersih lalu penjualan, piutangnya dianalisa sistem BRISPOT nantinya akan memberikan rating kepada nasabah tersebut. Nah dari situ kita sudah bisa menentukan ini ditolak atau diproses untuk kreditnya,” ujar Pimpinan Cabang BRI Bekasi Wisnu Aji Wibowo saat ditemui detikcom di KC BRI Bekasi, Jumat (21/3/2025).

Hingga saat ini penyaluran KUR dari BRI KC Bekasi mayoritas didominasi oleh UMKM di bidang perdagangan, data yang dimiliki KC Bekasi pun membuktikan bahwa 90 persen dana KUR disalurkan kepada UMKM di sektor perdagangan.

(hns/hns)

Merangkum Semua Peristiwa