Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kemunculan Langka Pemimpin Junta Militer Usai Gempa Dahsyat Myanmar

Kemunculan Langka Pemimpin Junta Militer Usai Gempa Dahsyat Myanmar

Naypyidaw

Pemimpin junta militer yang berkuasa di Myanmar muncul di hadapan publik dan memberi pernyataan langka usai gempa magnitudo (M) 7,7 mengguncang Myanmar. Dia meminta bantuan dari masyarakat internasional setelah gempa bumi mematikan melanda negaranya.

“Saya secara pribadi telah mengunjungi beberapa lokasi yang terkena dampak untuk menilai situasinya. Saya ingin meminta semua orang untuk bergandengan tangan dan mendukung misi penyelamatan yang sedang berlangsung,” kata Min Aung Hlaing dalam pidato yang disiarkan televisi seperti dilansir CNN, Sabtu (29/3/2025).

Gempa terjadi pada Jumat (28/3). Dia mengatakan pemerintahan junta militer telah mengumumkan keadaan darurat.

“Saya telah mengumumkan keadaan darurat dan meminta bantuan internasional,” lanjut Min Aung Hlaing.

Dia juga menyebut India akan mengirimkan bantuan. Min mengatakan Myanmar terbuka kepada organisasi manapun untuk membantu rakyat Myanmar.

“Saya ingin menyampaikan undangan terbuka kepada organisasi dan negara mana pun yang bersedia datang dan membantu orang-orang yang membutuhkan di negara kita,” ujarnya.

Setidaknya 144 orang tewas di Myanmar dan 732 orang terluka. Dia memperkirakan jumlah tersebut akan meningkat seiring operasi pencarian korban yang masih dilakukan.

Seruan tersebut menunjukkan dampak gempa bumi itu sangat parah. Min Aung Hlaing menjadi subjek permintaan surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dan junta militernya jarang bekerja sama dengan komunitas internasional.

Dia merupakan pemimpin militer Myanmar yang kuat dan dikenal sebagai Tatmadaw, yang merebut kekuasaan pada tahun 2021. Sejak saat itu, dia menjabat sebagai penguasa militer negara tersebut.

Jaksa agung ICC telah mengajukan surat perintah penangkapannya tahun lalu atas dugaan kejahatan yang dilakukan terhadap kelompok minoritas Rohingya yang teraniaya, dengan perkiraan bahwa lebih dari 1 juta warga Rohingya telah dipindahkan secara paksa dari Myanmar. ICC belum menyetujui permintaan tersebut.

Lihat juga Video Situasi Kepanikan Saat Gempa M 7,7 Guncang Myanmar

(haf/imk)

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Merangkum Semua Peristiwa