Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Kemnaker Panggil Aplikator Buntut Ada Driver Ojol Tak Dapat ‘THR’ – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kemnaker Panggil Aplikator Buntut Ada Driver Ojol Tak Dapat ‘THR’

Kemnaker Panggil Aplikator Buntut Ada Driver Ojol Tak Dapat ‘THR’

Jakarta

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer (Noel) menyampaikan ada pengemudi ojek online (ojol) yang tidak mendapatkan Bonus Hari Raya (BHR). Hari ini Kemnaker memanggil aplikator ojol hingga kurir online, mulai dari Gojek, Grab, Maxim, Shopee, hingga Lalamove untuk mengklarifikasi serta mengevaluasi BHR para driver ojol.

Noel menyebut driver ojol ada yang hanya dapat BHR Rp 50.000 per orang, bahkan ada juga yang tidak dapat sama sekali.

“Hari ini tadi kita sudah panggil kawan-kawan aplikator atau platform digital, dan mereka hadir. Sedikit ada situasi yang membuat saya marah ya, karena ada hal yang membuat kita tersinggung terkait kawan-kawan ada yang tidak dapat BHR. Ada yang cuma dapat Rp 50.000 BHR-nya,” kata Noel di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta Selatan, Kamis (10/4/2025).

Bagi driver ojol yang mendapatkan BHR Rp 50.000, Noel menerangkan, aplikator ojol telah menjelaskan penyebabnya. Menurut mereka, besaran BHR tersebut tak lepas dari keaktifan driver ojol.

Selain itu, Noel bilang aplikator ojol juga menilai waktu yang diberikan untuk pencairan BHR singkat. Padahal mereka membutuhkan perubahan sistem.

“Ya memang mepet waktunya, karena sistem mereka kan harus berubah. Itu reason menurut saya yang masuk akal, karena saya tidak mau dengar alasan yang tidak masuk akal tadi,” terang Noel.

Terkait keaktifan driver ojol, Noel menyebut masih dalam perdebatan antara aplikator dengan pemerintah. Menurut Noel, nilai keaktifan ini bisa saja tidak sama antara driver ojol dengan aplikator.

“Kedua, keaktifan. kawan-kawan driver ojek online, tapi itu masih dalam perdebatan, saya tidak mau, karena kita tidak tahu sistem mereka. Kita mau tahu keaktifan definisi mereka dengan definisi ojek online kan beda. Keaktifan mereka kan, ya, kami aktif, pak, menurut driver ojek online. Menurut manajemen, nggak, nggak bisa. Saya bilang, nggak mau,” imbuh Noel.

Untuk itu, pihaknya meminta aplikator mengevaluasi kembali mengenai BHR. Kemnaker juga akan terus memantau dengan meminta data jumlah serta besaran BHR driver ojol.

“Tapi mereka nanti akan mengevaluasi kategorisasi kriteria dan sebagainya karena kita tidak mau kawan-kawan driver ojek online ini terabaikan hak-haknya. Mereka punya semangat untuk melakukan evaluasi,” imbuh Noel.

(rea/ara)

Merangkum Semua Peristiwa