Kemlu Sebut Diplomat ADP Orang Baik, Kepergiannya Berdampak Emosional
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengatakan, diplomat almarhum ADP (39) yang meninggal dengan kondisi kepala terlilit lakban adalah sosok yang baik. Kepergiannya berdampak psikologis ke Kemlu.
“Kepergian Alm ADP meninggalkan duka mendalam bagi Kemlu. Almarhum dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah, rekan kerja yang berdedikasi, serta senior yang mengayomi. Kepergian almarhum juga memberikan dampak emosional terhadap rekan kerja dan keluarga besar Kemlu lainnya,” tulis
Kemenlu RI
dalam keterangannya, Rabu (30/7/2025).
Kemenlu terus memberikan pendampingan konseling untuk keluarga ADP dan mendampingi proses pengungkapan secara empatik, terbuka, dan objektif.
“Kemlu menyampaikan apresiasi atas atensi dan dukungan yang telah diberikan semua pihak kepada Kemlu dan keluarga Almarhum dalam menghadapi masa-masa sulit ini,” tulis Kemenlu RI.
Kemenlu RI juga menyebut, secara umum telah memberikan berbagai dukungan kepada pegawainya, termasuk layanan konseling psikologi dan psikiatri.
“Layanan
in-house
ini telah disediakan Kemlu untuk membantu staf Kemlu dan keluarganya apabila terdampak dari aktivitas dan penugasan kedinasan,” tulis Kemenlu RI.
Sebelumnya, kasus kematian diplomat Kemenlu RI berinisial ADP (39) menarik perhatian publik setelah ditemukan tewas di kamar indekosnya, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 Juli 2025.
Penemuan jasad dalam kondisi sejumlah kejanggalan di tempat kejadian memicu banyak spekulasi, salah satunya adalah kepalanya yang terlilit lakban.
Namun, penyelidikan mendalam oleh Polda Metro Jaya dan para ahli akhirnya menyimpulkan bahwa kematian ADP tidak melibatkan pihak lain.
Polisi telah melacak jejak ADP dari Senin (7/7/2025) pagi hingga Selasa (8/7/2025) pagi melalui 20 titik CCTV.
Dari pelacakan tersebut, tidak ada orang lain yang masuk ke kamar korban.
Kemudian, untuk barang bukti, lakban ditemukan menggantung di leher, dililit dari kanan ke kiri dengan posisi akhir masih menempel.
Sidik jari pada lakban cocok dengan milik ADP sendiri.
Pemeriksaan digital forensik menunjukkan ADP pernah mengakses layanan bantuan emosional pada 2013 dan 2021.
Kemudian, ditemukan adanya komunikasi via email dengan lembaga pendamping psikis.
Serta, ADP menyampaikan keinginan mengakhiri hidup karena tekanan pribadi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kemlu Sebut Diplomat ADP Orang Baik, Kepergiannya Berdampak Emosional Nasional 30 Juli 2025
/data/photo/2021/08/15/6118e0013477e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)