Kemeriahan Iduladha di Tebuireng Jombang, 51 Hewan Kurban dan Semangat Berbagi yang Membumi

Kemeriahan Iduladha di Tebuireng Jombang, 51 Hewan Kurban dan Semangat Berbagi yang Membumi

Jombang (beritajatim.com) – Suasana Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, begitu semarak pada Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Jumat (6/6/2025). Sejak pagi, santri dan warga sekitar memadati area pesantren untuk mengikuti salat ied dan menyambut prosesi penyembelihan hewan kurban yang menjadi tradisi tahunan di pesantren bersejarah ini.

Tahun ini, Tebuireng menyembelih total 51 hewan kurban. Rinciannya, 40 ekor sapi dan 11 ekor kambing yang disembelih secara bertahap selama tiga hari ke depan. Proses penyembelihan dimulai tak lama setelah salat ied usai, dengan lantunan takbir yang menggema dari masjid pesantren, menambah khidmat suasana.

Hewan-hewan kurban tersebut berasal dari berbagai pihak, terutama para wali santri yang setiap tahunnya menjadi penyumbang utama. Selain itu, sejumlah tokoh penting dan pejabat juga berpartisipasi dalam menyumbangkan hewan kurban, di antaranya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim, serta Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

“Sapi dari PWNU Jatim yang paling besar, bobotnya mencapai satu ton,” ungkap H Lukman Hakim, salah satu pengurus Tebuireng. Ia juga menjelaskan bahwa penyembelihan dilakukan secara bergilir selama tiga hari guna memastikan proses distribusi daging berlangsung tertib dan merata.

Lebih dari 3.000 penerima manfaat dari daging kurban tercatat tahun ini. Mereka terdiri dari para santri serta warga sekitar pondok. Selepas salat Jumat, antrean panjang mulai terlihat di area pembagian daging. Warga membawa kupon yang telah dibagikan sebelumnya. Meskipun jumlah antrean cukup besar, suasana tetap berjalan tertib dan lancar.

Yang menarik, Tebuireng kembali menggunakan kemasan ramah lingkungan untuk membungkus daging, yaitu besek atau wadah anyaman bambu. Langkah ini tak hanya memperkuat kesan tradisional dan lokal, tetapi juga mendukung kampanye pengurangan sampah plastik di momentum keagamaan.

Di tengah antrean itu, tampak Siti Julaikah, seorang warga sekitar, menggenggam kuponnya dengan penuh harap. Ketika tiba gilirannya, ia melangkah cepat ke depan, menukar kupon dengan sebungkus daging kurban, lalu tersenyum bahagia. “Alhamdulillah, setiap tahun saya selalu dapat bagian dari Tebuireng. Terima kasih banyak,” ucapnya tulus.

Melalui prosesi Iduladha tahun ini, Pondok Pesantren Tebuireng kembali membuktikan bahwa esensi kurban bukan sekadar penyembelihan hewan, melainkan juga perwujudan semangat berbagi, mempererat solidaritas, dan merawat nilai kepedulian sosial yang berakar dari tradisi dan nilai keislaman. [suf]